CLAMP Factory
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Login

Lupa password?

User Yang Sedang Online
Total 9 uses online :: 0 Terdaftar, 0 Tersembunyi dan 9 Tamu

Tidak ada

[ View the whole list ]


User online terbanyak adalah 51 pada Mon Dec 02, 2019 6:59 am
Latest topics
» Ragnarok: Believe Visual Novel
by Prasas Tue Dec 01, 2015 11:44 pm

» In Reality Visual Novel
by Prasas Tue Dec 01, 2015 11:42 pm

» Absensi [sehari sekali]
by suzaku_kurosaki Sat Sep 29, 2012 7:29 pm

» OL sambil?
by Mac Mon Apr 30, 2012 8:25 am

» Salam Kenal!
by Sakura Blossom Wed Apr 25, 2012 5:58 pm

» Now playing
by Nanase Sumeragi Tue Jan 31, 2012 5:58 pm

» Visual Novel Engines
by Sakura Blossom Wed Dec 07, 2011 6:46 pm

» Halo.....!
by suu_shirakawa Thu Sep 08, 2011 8:59 pm

» Zona Anti Bohong!
by Nanase Sumeragi Mon Aug 29, 2011 7:51 am

» Lagi sibuk apa?
by Voidy Tue Aug 23, 2011 10:07 am

Pencarian
 
 

Display results as :
 


Rechercher Advanced Search


Rienne Himiko’s Side Story

+2
Nanase Sumeragi
Verin Ichihara
6 posters

Halaman 1 dari 3 1, 2, 3  Next

Go down

Rienne Himiko’s Side Story Empty Rienne Himiko’s Side Story

Post by Verin Ichihara Sun Apr 05, 2009 6:44 pm

Part1 ~ It’s our past


*whoosh*

Sebuah kotak di tembok toko bersinar. Melihat itu Vienne langsung menghampirinya. “ah~ bahan-bahan untuk pedang yang baru. Sayang sekali terlambat. Aku sudah lelah untuk membuat barang lagi..Hoahem..” katanya sambil mengeluarkan barang barang itu begitu saja dan langsung tiduran di sofa.“ehh? Kau tidak membereskan barang-barang itu dulu?” Tanya Rienne. Vienne menanggapinya dengan malas. “sudahlah..kita juga sama-sama capek ini.”. Rienne langsung muncul, “huh..setidaknya bersihkan dulu dong..” omelnya sambil merapihkan barang-barang itu. Setelah merapihkan barang-barang itu, Rienne langsung menuju kamar dan ambruk di kasurnya. Sudah malam dan ia sangat lelah sekali. “hem...capeek..”

*shiing*

Rienne melihat sekelilingnya, dia berada di ruang sel yg sempit dan gelap. Dia mulai ketakutan. Dia mengenali ruangan itu. “tidak..tidak mungkin..ini kan...”. tiba-tiba muncul seorang gadis kecil dari pojok ruangan yang gelap. Gadis itu berambut hitam panjang dan warna matanya merah. Dia menutup mulutnya karena tidak percaya. “itu..itu..aku?” gumamnya pelan. Gadis itu berjalan mendekati Rienne. “Vienne, itu kamu?”Tanya Rienne. Namun pertanyaannya tidak ditanggapi oleh gadis itu. Gadis itu melewati dirinya, dan saat itu Rienne sadar kalau dia tidak bisa dilihat dan disentuh oleh gadis itu.

*crang*

Pintu sel dibuka. “heh! Kau! Ini makananmu!” kata seseorang dari balik sel. Orang itu mengantarkan makanan. Meskipun di luar sel terdapat banyak cahaya, tetapi wajah orang itu tidak terlihat dengan jelas. Gadis kecil itu berjalan menghampiri makanan itu. Dia hendak mengambil makanan itu tetapi tangannya dipukul oleh besi yang dibawa oleh orang tadi. “kau makan ini saja! Ini kau yang makan!” kata orang itu sambil melempar sepotong roti. Gadis itu mendekati sel dan membuat lingkaran sihir di tanah. Tiba-tiba tanah di bawah orang itu menghantam perut orang itu. “kau ini...” kata orang itu sambil merintih kesakitan. Dia langsung mengambil cambuk dan memecut gadis itu berkali-kali. Setelah dia memecut gadis itu, dia meludahinya, “cuh! Rasakan itu! Bocah!”

Rienne mengahampiri gadis itu dan mencoba menolongnya. Namun tangan Rienne tidak bisa memegang gadis itu. “ah..tanganku..ada apa ini?”. Belum sempat Rienne mendapat jawaban dari pertanyaannya, gadis itu bangun. “sial..uhuk..”kata gadis itu sambil memegang lukanya. Semakin jelas di bawah cahaya, tubuh gadis itu dipenuhi oleh luka di sekujur tubuhnya, “Rienne, tunggulah sebentar lagi, aku akan berjanji untuk membawamu kembali ke ibumu..pegang janjiku.” Lanjut gadis itu.

Rienne sangat terkejut mendengarnya. Ternyata memang benar gadis kecil itu adalah dirinya. “itu....gadis itu memang aku! Kenapa aku bisa kembali ke sini?” katanya. “iya rie, sabarlah sebentar lagi.” Kata gadis itu lagi. Dia menggambar sihir dan membuka portal kecil. Gadis itu melangkah masuk ke portal itu dan lenyap.

Seiring dengan lenyapnya gadis itu, pemandangan di dalam sel berubah menjadi sebuah koridor yang luas dan cerah. Di dinding lukisan itu itu terdapat sebuah lukisan seorang wanita yang amat cantik. Rienne mengenali wanita di lukisan itu. “ibunda? Lukisan ibunda ada di sini..dan..hei! Aku mengenali tempat ini!” katanya sambil berlari. Dia berlari menyusuri koridor yg dia kenal. “iya..ini koridor istana! Kalau begitu, ibu pasti ada di sini! Ya! Ibu pasti ada!” katanya sambil terus berlari, di ujung koridor, sampailah ia pada beranda yg luas, dimana seorang wanita mengenakan pakaian yang indah. “ibu!!!” teriak Rienne sambil memeluk wanita itu dari belakan. Namun tangannya menembus tubuh perempuan itu. “eh? Loh? Kok...ibu?”.

“Ratu Himiko, anda sudah ditunggu oleh para menteri.” Kata seorang pelayan yang tiba-tiba datang. Perempuan itu berbalik. “ya, aku akan kesana” lalu Ratu Himoko hendak meninggalkan beranda itu. Namun tiba-tiba ada suara anak kecil. “ibunda!”. Rienne dan Ratu menoleh ke belakang. Ternyata gadis yang tadi. Dia baru keluar dari portal dan langsung memeluk ibunya. Ratu dan gadis itu berpelukan. Namun tiba-tiba Ratu terlihat terkejut dan melepaskan pelukannya.

“Rienne, sejak kapan....sejak kapan di dalam dirimu ada orang yang lain?” Tanya Ratu. Rienne mengerti maksudnya. Yang dia maksud orang yang lain itu adalah Vienne. Gadis hanya diam saja. Kemudian Ratu mengelus kepalanya dengan lembut. “ah..maafkan ibu ya..selama setahun ini ibu telah jauh darimu, membiarkanmu hilang. Lalu..bisa kau kenalkan pada ibu orang itu?”. Mata gadis itu langsung berubah merah. Ratu tersenyum melihat mata anaknya itu. “ah..siapa namamu?” Tanya Ratu dengan lembut. “aku...aku..tidak punya nama..”kata gadis itu. “ah..begitu ya..bagaimana kalau ibu memanggilmu..Vienne? kurasa itu nama yang cukup bagus.”. lalu Ratu memeluknya lagi. “ibu minta maaf karena sudah membuat kalian menderita setahun ini.”

Tanpa terasa, Rienne mulai terisak. Ia hanya ingin melihat semuanya sampai di sini. Ia tidak ingin melihat kelanjutan dari masa lalunya itu.

*BLARRR!!*

Tiba-tiba terjadi banyak ledakan secara bersamaan. Dilanjutkan dengan keributan dari dalam istana. Seorang pelayan datang lagi. “Baginda Ratu! Istana kita diserang! Tiba-tiba banyak orang terbunuh karena gas beracun di bawah.” Katanya sambil sedikit terengah-engah karena nafasnya yang habis. “apa? Lalu bagaimana dengan para menteri?” Tanya Ratu panik. Pelayan itu tergagap. “me..mereka semua meninggal karena racun itu. Ti..tidak hanya menteri, tapi se..semua orang di bawah..” kata pelayan itu. Ratu melihat ke arah kota. Seluruh isi kota dilalap api yang sangat besar.

Ketika melihat ke arah pelayan tadi, pelayan itu kepalanya sudah terpotong dari tubuhnya. Rienne tidak berani melihat jasad pelayan itu. Di depan Ratu sekarang berdiri seorang laki-laki. Ratu geram melihatnya. “kau...menteri Riandry Migard..kau yang melakukan semua ini?”. Menteri Riandry tertawa. “hahahaha..iya, memang aku yang melakukannya! Salahkan dirimu dan anakmu! Kalau kau mau memberikan tahta kerajaan padaku dan anak itu tidak kabur, pasti semuanya tidak akan seperti ini.” Katanya sambil mengacungkan pedang ke arah Ratu. “dan sekarang aku akan mengambil tahta itu dengan tanganku sendiri!!!” kata pria itu sambil menyerang Ratu.

Sebelum pedang itu mengenai Ratu, Ratu mengucapkan mantra “FROZE!”. Seketika waktu berhenti. Semua berhenti bergerak. Ratu menggenggam tangan Rienne.kecil “kita harus menyelamatkan diri!” katanya sambil berlari. Mereka berlari menuju ruangan besar. Ratu mengambil kucing hitam di sana dan menyihirnyasebagai medium portal. Seketika portal terbuka. Namun tak lama kemudian waktu berjalan kembali. “ayo, cepat masuk sayang.” Kata Ratu sambil membantu Rienne kecil masuk ke dalam portal. Mentri Riandry datang tapi dia terlambat karena Ratu dan Rienne kecil sudah masuk ke dalam portal. Rienne mengikuti kedua orang itu.

Di dalam portal waktu, Rienne kecil tidak melepaskan pegangannya pada ibunya. Tiba-tiba terdengar suara dengingan yang keras sekali. Ruang waktu yang terbelah mengakibatkan pegangan tangan Rienne kecil terlepas dari ibunya. Rienne kecil terpisah jauh dari ibunya. tapi Rienne menangkap tangan ibunya. dia tidak ingin kehilangan ibunya lagi.“ibu..bertahanlah! jangan lepaskan tanganku!”. Ratu hanya tersenyum. “kau sudah besar dan cantik, anakku, senang rasanya bertemu dirimu lagi..meski hanya dalam mimpi.”. Ratu menangis dan airmatanya jatuh ke tangan Rienne, lalu Ratu melepaskan pegangan tangannya. “kita akan bertemu lagi, sayang, tapi tidak di mimpi lagi..”

“eh?”. Rienne terbangun dari tidurnya. Dia menggosok matanya yang basah tapi tiba-tiba dia terkejut mendapati punggung tangannya yang basah. “eh? Ini kan...air mata ibu? Jadi..yang tadi itu..mimpi?” katanya sambil melihat sekeliling. Rienne bangun dan keluar kamar. Dia melihat Kazune di ruang tengahnya. “sudah bangun? Loh..kenapa? kamu menangis?” katanya sambil mengusap pipi Rienne yg masih basah. “tidak..”jawab Rienne. Seulas senyum terukir di wajahnya. “hanya teringat masa laluku saja.” Katanya sambil terduduk di samping Kazune. “masa lalu? Apakah itu masa lalu yang indah?” Tanya Kazune lagi. Rienne menggelengkan kepalanya. “masa laluku penuh trauma mendalam untukku. Tapi..” Rienne menyandarkan kepalanya ke bahu Kazune. “entah mengapa, hal mengerikan itu..aku rasa nanti akan berakhir dengan...bahagia..”

~part 1 [end]~

__________________________
OOT: shii, aku pinjem kazune dulu ya buat jadi tokoh sampingan..hehehe...

silahkan dibaca dan dikomentari..hehehe Very Happy
Verin Ichihara
Verin Ichihara

Female
Jumlah posting : 1340
Registration date : 17.03.09

Character Info
Character Name: Rienne Himiko
Job: witch
Status Poin: 7 | 8 | 5 | 4 | 8

Kembali Ke Atas Go down

Rienne Himiko’s Side Story Empty Re: Rienne Himiko’s Side Story

Post by Nanase Sumeragi Sun Apr 05, 2009 6:50 pm

wah.... cerita tentang masa lalu Rienne dan Vienne ya!!

cerita yang menarik sekali^^

wah kelanjutannya nanase Tunggu ya!!
Nanase Sumeragi
Nanase Sumeragi

Female
Jumlah posting : 2497
Age : 29
Lokasi : Crysanthenum world >3
Registration date : 12.03.09

Character Info
Character Name: Nanase Sumeragi
Job: Vampire
Status Poin: 5 | 6 | 11 | 11 | 6 |

http://www.plurk.com/Farui

Kembali Ke Atas Go down

Rienne Himiko’s Side Story Empty Re: Rienne Himiko’s Side Story

Post by Verin Ichihara Sun Apr 05, 2009 6:58 pm

akhirnya! nanase adalah orang pertama yg mengomentari cerita ini..hikz....selamat! anda memenangkan selusin gelas cantik

hehe..makasih ya~ *terharu*

part 1 ini memang memuat masa lalunya rienne. entah dengan part 2 dll..

masih belum menentukan...kita lihat saja ^^

tambahan :ini dibuatnya cuman 1 setengah jam dengan otak saya yg agak terbatas..ahahaha :p
Verin Ichihara
Verin Ichihara

Female
Jumlah posting : 1340
Registration date : 17.03.09

Character Info
Character Name: Rienne Himiko
Job: witch
Status Poin: 7 | 8 | 5 | 4 | 8

Kembali Ke Atas Go down

Rienne Himiko’s Side Story Empty Re: Rienne Himiko’s Side Story

Post by Nanase Sumeragi Sun Apr 05, 2009 7:05 pm

wah hebat bisa bikin cerita dengan waktu segitu..

Nanase bikin cerita yang kaya gitu bisanya 2 jam..=w=

menarik loh... jadi lebih mengerti history nya^^

ya.. Nanas tunggu kelanjutannya!! >w<
Nanase Sumeragi
Nanase Sumeragi

Female
Jumlah posting : 2497
Age : 29
Lokasi : Crysanthenum world >3
Registration date : 12.03.09

Character Info
Character Name: Nanase Sumeragi
Job: Vampire
Status Poin: 5 | 6 | 11 | 11 | 6 |

http://www.plurk.com/Farui

Kembali Ke Atas Go down

Rienne Himiko’s Side Story Empty Re: Rienne Himiko’s Side Story

Post by shiroi_bara Sun Apr 05, 2009 7:17 pm

wow... kamu mengalahkan rekorku menulis ini...

bagus kok ceritanya... cuma Kazunenya kurang... hem... begitulah... sebenarnya Kazune itu tipe yang panik jika melihat orang kesayangannya kenapa-kenapa dan akan langsung menenangkan. TApi, ini juga udah bagus kok...

good ^^d
shiroi_bara
shiroi_bara

Female
Jumlah posting : 1387
Age : 31
Lokasi : Bandung
Registration date : 10.03.09

Character Info
Character Name: Kazune Alec Semmelroth
Job: Witch
Status Poin: DEX: 6 AGI : 6 STR : 6 INT : 8 VIT : 6

Kembali Ke Atas Go down

Rienne Himiko’s Side Story Empty Re: Rienne Himiko’s Side Story

Post by Verin Ichihara Sun Apr 05, 2009 7:25 pm

huaaa? kazune baik banget~ maaf ya, sifatnya kazune masih kurang pas..hehehe..gomen..


makasiih ^0^
Verin Ichihara
Verin Ichihara

Female
Jumlah posting : 1340
Registration date : 17.03.09

Character Info
Character Name: Rienne Himiko
Job: witch
Status Poin: 7 | 8 | 5 | 4 | 8

Kembali Ke Atas Go down

Rienne Himiko’s Side Story Empty Re: Rienne Himiko’s Side Story

Post by tamachama Sun Apr 05, 2009 9:17 pm

Critanya sedih bgt!!
Tapi sy pnasaran, knp rienne bisa dikurung di sel?

Dtunggu kelanjutannya!!^^
tamachama
tamachama

Female
Jumlah posting : 1678
Age : 30
Lokasi : The World of Nobody
Registration date : 31.03.09

Character Info
Character Name: Kiyokazu Tamaki
Job: Sword Master
Status Poin: STR-12, VIT-6, DEX-14, AGI-3, INT-2

Kembali Ke Atas Go down

Rienne Himiko’s Side Story Empty Re: Rienne Himiko’s Side Story

Post by Verin Ichihara Sun Apr 05, 2009 9:24 pm

oho..tama belum tau ya??

untuk yg punya pertanyaan yg sama, silahkan baca History Before Coming to Tokyo: rienne himiko

semoga lebih mengerti ^^
Verin Ichihara
Verin Ichihara

Female
Jumlah posting : 1340
Registration date : 17.03.09

Character Info
Character Name: Rienne Himiko
Job: witch
Status Poin: 7 | 8 | 5 | 4 | 8

Kembali Ke Atas Go down

Rienne Himiko’s Side Story Empty Re: Rienne Himiko’s Side Story

Post by Sheizan Sun Apr 05, 2009 9:29 pm

kucing hitam jadi portal...

hmm... kayaknya tidak sama... nilainya... :-?
Sheizan
Sheizan

Male
Jumlah posting : 2604
Age : 30
Lokasi : Infineon Raceway
Registration date : 19.03.09

Character Info
Character Name: Allan von Gauntwald
Job: Sword Master
Status Poin: Status Poin: STR :8 DEX :6 VIT :7 AGI :10 INT :1

http://sheizan.wordpress.com

Kembali Ke Atas Go down

Rienne Himiko’s Side Story Empty Re: Rienne Himiko’s Side Story

Post by Verin Ichihara Sun Apr 05, 2009 9:34 pm

hoi mas..*knock*knock*
yg dipakai itu energi dari rohnya.....


pernah baca fullmetal alchemist ga sih? *digetok*
Verin Ichihara
Verin Ichihara

Female
Jumlah posting : 1340
Registration date : 17.03.09

Character Info
Character Name: Rienne Himiko
Job: witch
Status Poin: 7 | 8 | 5 | 4 | 8

Kembali Ke Atas Go down

Rienne Himiko’s Side Story Empty Re: Rienne Himiko’s Side Story

Post by tamachama Sun Apr 05, 2009 9:53 pm

Oh, gtu..

Skarang sy ngerti! Maklum blum bc datanya rienne^^
tamachama
tamachama

Female
Jumlah posting : 1678
Age : 30
Lokasi : The World of Nobody
Registration date : 31.03.09

Character Info
Character Name: Kiyokazu Tamaki
Job: Sword Master
Status Poin: STR-12, VIT-6, DEX-14, AGI-3, INT-2

Kembali Ke Atas Go down

Rienne Himiko’s Side Story Empty Re: Rienne Himiko’s Side Story

Post by Verin Ichihara Mon Apr 06, 2009 9:02 pm

Part2 ~ love chaos


Rienne meramu ramuan karena persediaan ramuannya hampir habis. Hal ini disebabkan karena Vienne banyak bertarung akhir-akhir ini. “hum~ heling potion..sudah! violet potion...sudah juga. White toxic..sudah! dengan ini bisa buat deadly violet..ramuan paling mematikan dalam jumlah banyak plus penawarnya. Terus...stok sleeping powder juga masih.....” gumamnya sambil mengecek tong yang berisi sleeping powder. “eeh? Kok sleeping powdernya hampir habis? Wah..kita harus nyari lagi nih vie!” kata Rienne sambil mengambil tas selempangnya dan mengenakan jaket seragam ToTo. Vienne muncul dan mengambil pedangnya. “baiklah.” Kata Vienne.

Vienne mengunci toko dan melangkah ke arah perbatasan. Di daerah perbatasan dia mencari dan mengambil banyak sleeping rose. Dia lebih suka bahan itu untuk sleeping powdernya meskipun banyak orang meragukan bunga itu untuk bahan sleeping powder. Setelah dirasa olehnya cukup dan memasukkan banyak sekali sleeping rose ke tasnya, Vienne kembali berjalan ke arah kota. Hanya saja dia masih belum berniat untuk pulang.

Vienne berputar-putar di pelosok kota tanpa tentu arah. Tiba-tiba dia berhenti di depan sebuah toko yang terlihat sedikit suram. “rie, kita masuk yuk? Toko ini sepertinya menarik.” Kata Vienne. Rienne memperhatikan toko itu. “hum..sepertinya pemilik toko ini mempunyai banyak ramuan... baiklah, kita masuk.” Katanya. Vienne memasuki toko itu. “permisii”

Tiba-tiba seorang nenek tua keluar dari ruangan yg hampir gelap itu. “ah..selamat datang Rienne dan Vienne. Ada yang dicari?” tanyanya. Vienne terkejut. “loh? Darimana nenek mengetahui nama kami?”. Nenek itu tertawa kecil “hahaha...tentu saja nenek tahu, anakku. Pemilik toko yang baik mengetahui pelanggannya dan apa yang dicari oleh mereka dengan baik.”katanya. . Rienne masih tidak begitu mengerti maksud nenek itu, karena system toko Vienne tidak begitu.

Vienne melihat seluruh isi toko nenek itu. Barang-barangnya didominasi oleh berbagai macam ramuan. “ah..banyak sekali ramuan di sini.. menurut nenek ramuan paling mematikan di sini apa?” Tanya Vienne pada nenek itu. “oh...coba nenek ingat dulu..em....ini dia.” Kata nenek itu sambil mengambil sebuah botol berukuran sedang yg berisi cairan berwarna hitam. “ini adalah ramuan yang paling mematikan di sini, hem..jika kayu menginginkan ini..maka...nenek butuh ramuanmu yang paling mematikan beserta penawarnya.” Lanjut nenek itu sambil menyerahkan botol itu pada Vienne.

Vienne tertegun melihat botol itu. “ah..dari warnanya, ini pasti sangat mematikan..baiklah nek! Sebentar ya..saya ambil dulu..”kata Vienne sambil merogoh tasnya dan mengambil deadly violet dan penawarnya. Rienne agak ragu dengan ramuan tersebut. Tapi ia tertarik untuk mengetahui ramuan itu lebih jauh. Setelah Vienne menyerahkan deadly violet dan penawarnya, Rienne muncul dan bertanya pada nenek itu, “nek, sebenarnya nama ramuan ini apa?”.

Nenek itu tersenyum. “ramuan ini namanya chaos. Ramuan paling manis yang pernah ada.” Katanya sambil tersenyum. Rienne makin bingung mendengar kata ‘manis’. “oh..begitu ya...”kata Rienne sambil memasukkan chaos ke tasnya. “terimakasih ya nek. Permisi” pamitnya sambil membungkuk dalam-dalam pada nenek itu dan keluar dari toko itu.

Di tengah jalan, Rienne masih memikirkan ramuan yg namanya chaos tadi. “ah...aku lupa!” teriaknya tiba-tiba. “lupa apa rie?” Tanya Vienne. Rienne berlari ke arah toko tadi. “aku lupa bertanya apa penawar dari ramuan ini.”. namun sesampainya mereka di sana mereka tidak melihat toko itu lagi. “ehhh? Kok? Perasaan tadi tokonya di sini deh?”Tanya Rienne heran. Vienne juga kebingungan, “iya..tadi memang di sini kok.”. lalu mereka pulang dengan banyak pertanyaan mengganjal di pikiran masing-masing.

Sesampainya di toko, Rienne langsung menu gudang harta tempatnya bekerja dan mengeluarkan semua sleeping rose yang ada di tasnya juga chaos. Dia menyimpan chaos di mejanya. Rienne dengan cepat mengubah sleeping rose menjadi bubuk dan memasukannya ke dalam tong penyimpanannya. Lalu dia mengambil botol botol kosong ukuran sedang yang banyak dan membuat deadly potion dalam bentuk gas di dalamnya.

*cring*

Pintu toko berbunyi. Rienne cepat-cepat mengubah semua botol di atas meja menjadi berwujud gas dan Vienne langsung muncul. Vienne langsung saja menuju toko. Tapi bukannya pengunjung, yang dilihatnya adalah Kazune yang membawa flutenya. Langsung saja Vienne menyadari bahwa tujuan Kazune bukan sebagai pembeli.

Rienne muncul dan langsung menyambutnya dengan senyuman. “Kazune..kamu datang tepat waktu. Sebentar lagi jam makan siang. Mau makan di sini tidak?”Tanya Rienne. Kazune mengecup pipi Rienne dan mengelus kepala Rienne. “ho...kenapa tidak. Memang itu tujuanku kesini, rie. Setelah itu aku mau kamu mendengarkan permainan flute-ku lagi”. Rienne tersenyum dan mengangguk.

Siang itu mereka makan siang bersama. Setelah itu Rienne mendengarkan permainan flute Kazune di ruang tengah. Lalu Kazune duduk di samping Rienne. “permainanmu bagus sekali Kazune..” katanya sambil tersenyum. Tiba-tiba Rienne teringat sesuatu. “er..Kazune, kamu tahu ramuan yang namanya chaos tidak?” Tanya Rienne. Kazune terdiam sejenak. “hm? Aku belum pernah dengar? Memangnya ada apa dengan ramuan itu?”. Rienne sedikit kecewa karena Kazune juga tidak mengetahuinya. “ah..tidak kenapa-napa kok”. Kazune khawatir melihat raut wajah Rienne yg sedikit bingung.

Kazune melihat jam di tembok. “ah, sudah jam segini. Aku pergi dulu ya. Ada perlu dengan Leader Wang.” Katanya sambil beranjak dari sofa. Rienne mengantarnya sampai ke depan pintu toko. Sebelum pergi, Kazune mencium pipi Rienne. “aku pergi dulu ya, dan..oh..untuk masalah ramuan tadi, jangan sampai kamu kenapa-napa karena itu. Aku tidak mau kamu terluka atau semacamnya.” Katanya. Rienne menggeleng pelan .”tenang saja. Aku akan baik-baik saja” katanya. “dah Rienne..”kata Kazune sambil pergi. Setelah sosok Kazune sudah benar-benar tidak ada, Rienne kembali ke gudang harta.

Rienne membereskan semua botol ukuran sedang di atas meja dan menyimpannya di rak khusus deadly violet. Lalu dia menyadari ada yang hilang. “eh? Kurasa tadi aku menyimpan chaos di atas meja deh..kok tidak ada ya?” katanya sambil mencari di sekitar meja. “bagaimana bisa ada kalau tokonya saja tidak ada?” kata Vienne seenaknya. Rienne menggetok pelan kepalanya sendiri. “eh iya..benar juga kau vie, ehehehe.. sekarang, sudah sore, kau mau minum teh vie?” tawarnya pada Vienne. “mauu!!! Tolong buatkan ya rie!” seru Vienne senang. Rienne keluar dari gudang harta dan menguncinya. Tidak ada yang tahu kalau chaos juga ikut berubah menjadi berwujud gas dan tercampur bersama deadly violet yang lainnya.
Verin Ichihara
Verin Ichihara

Female
Jumlah posting : 1340
Registration date : 17.03.09

Character Info
Character Name: Rienne Himiko
Job: witch
Status Poin: 7 | 8 | 5 | 4 | 8

Kembali Ke Atas Go down

Rienne Himiko’s Side Story Empty Re: Rienne Himiko’s Side Story

Post by Verin Ichihara Mon Apr 06, 2009 9:03 pm

OOT sebelumnya :maaf banget dobel post..soalnya kebanyakan..maaf banget.. TTATT
________________________________________________________________
~keesokan harinya~

Rienne baru pulang dari daerah perbatasan dari pencarian bahan-bahan dan material. Karena terlalu lelah dan pusing karena kepanasan, Rienne berteduh di depan sebuah toko makanan. Di sana dia bertemu dengan sakurano. “ah..sakurano. hai..sedang apa anda di sini.” Tanya Rienne. Vienne berpikir bahwa itu adalah pertanyaan yang bodoh. Tentu saja sakurano pasti habis berbelanja. “ah..ada Ricchan... aku tadi beli es krim. Ricchan mau?” Tanya sakurano sambil menawarkan sebatang es krim untuk Rienne. “ah..terimakasih, tapi tidak, aku punya masalah gigi sensitif.” Tolak Rienne halus sambil berjalan masuk toko untuk membeli sesuatu yang bisa membuatnya segar di hari yang panas ini.

Ketika mau masuk, Rienne bertabrakan dengan Leader Wang. *crack* terdengar suara botol yang pecah dari dalam tasnya. Ternyata tasnya tertindih oleh Rienne. Vienne langsung muncul, melepas tasnya dan menarik mundur semua orang. “maaf, sepertinya racun di tasku pecah. Jadi kalian harus menghindarinya dulu untuk berberapa menit.” Kata Vienne.

Rienne berpikir kira-kira botol racun apa yang pecah. Dia hari ini membawa 2 healing potion dan 2 deadly violet dalam bentuk gas. Karena tidak ada bagian tas yang basah Rienne semakin yakin. “ah, pastilah yang pecah itu deadly violet. Untung saja kau langsung menarik semua orang mundur sebelum recun itu memasuki tubuh seseorang, vie.” Katanya lega.

Setelah yakin bahwa gasnya sudah ternetralisir, Vienne mengambil tasnya lagi dan memeriksanya. Hanya satu botol yang pecah. Namun, setelah diperhatikan, botol itu mempunyai warna tutup botol yang berbeda dengan botol-botol yang lain. “ara? Kok botol ini tutupnya beda sih?” Tanya Vienne. Rienne ikut mengamati. “eh..aku ngambil itu dari tempatnya deadly potion dalam wujud gas kok.” Jawab Rienne seadanya. Vienne mengangkat bahu dan membuang pecahan botol tersebut ke tong sampah.

Vienne berbalik mengahadap sakurano dan Leader Wang. Dia membungkuk dalam-dalam. “maaf ya, yang tadi kesalahanku. Maaf hampir membawa kalian dalam bahaya.” Katanya sambil langsung pergi dari hadapan 2 petinggi itu. Namun waktu itu tidak ada yang sadar kalau Leader Wang menatapnya dengan tatapan yang berbeda.

Sesampainya di rumah, Vienne menghempaskan tubuhnya ke sofa toko saking lelahnya.
“teeehh...aku butuh teeeh....capeeek....”keluhnya sambil menutup mukanya dengan bantal dan dia tertidur pulas.

Tidak lama, Vienne terbangun karena terdengar suara ribut-ribut di luar toko. Dia bangun dari sofanya dan membuka pintu untuk melihat apa yang terjadi. Ternyata di depan tokonya semua laki-laki berkumpul di depan tokonya. Ketika melihat Vienne membuka pintu, mereka serempak berkata, “Rienne, aku cinta kamu!!!”

Vienne dan Rienne yang baru bangun sama-sama tidak mengerti apa yang terjadi. Tapi, ketika mereka benar-benar sadar bahwa itu bukan mimpi dan banyak sekali laki-laki yang menyatakan cinta pada Rienne, mereka benar-benar terkejut. “APAAA?!!” teriak mereka bersamaan. Langsung semua orang berebut untuk mendekati Rienne. Vienne langsung kembali ke dalam toko dan menguncinya.

Vienne menahan pintu yang digedor-gedor oleh orang-orang di luar. Rienne bingung harus berkata apa. Tapi tiba-tiba Vienne berkata, “hei, mereka semua menyatakan cinta padamu kan rie?”. Rienne terkejut mendengarnya. “eeehhh??? i..iya sih...jadi kita harus gimana donk viee??” kata Rienne. Vienne tersenyum jahil, dia memaksa untuk Rienne mengambil kesadaran tubuhnya. “kamu saja yang ngurus ya! Bye!” katanya sambil menghilang. Warna mata Rienne berubah jadi coklat. “ehhhh???!!! Kok gitu sih vie?” teriak Rienne panik.

Gedoran di pintu toko makin keras. Akhirnya Rienne memutuskan untuk kabur dari sana. Dengan terburu-buru ia mengenakan jubah seragamnya dan kabur melalui pintu belakang rumah.

Rienne mengendap-ngendap keluar dari pintu belakang. Sialnya, belum jauh dia dari rumah, dia dicegat oleh Leader Wang di depannya. Rienne terkejut. “eh..le..Leader Wang?” katanya tergugup karena panik. “Ricchan, kamu disini toh, mau kemana?” Tanya Leader Wang lembut. Rienne merinding karena merasa aneh dengan senyum Leader Wang dan panggilan ‘Ricchan’. Seingatnya, hanya sakurano yang memanggilnya dengan nama itu.

Belum sempat Rienne menjawab pertanyaan Leader Wang, tiba-tiba di belakangnya terdengar suara, “semuanya! Itu Rienne!”. Rienne menoleh ke belakang, dan mendapati gerombolan yang tadi mengejarnya lagi. “kyaa!!!! Aku harus bagaimana??” jeritnya panik. Leader Wang memegang tangan Rienne, “ayo kita pergi dari orang-orang itu, Ricchan.” Katanya. Rienne kaget, namun dia panik dan merasa tidak ada cara lain lagi. Akhirnya, mereka berdua kabur dari orang-orang itu.

Sementara, Kazune sedang berjalan dari arah tower. Mendengar ribut-ribut, dia melihat segerombolan orang mengejar sesuatu. Setelah diilhat lebih jelas, ternyata yang dikejar oleh orang orang itu adalah Leader Wang dan Rienne. Dan yang membuat Kazune terkejut, Leader Wang dan Rienne berlari sambil berpegangan tangan. Kazune mulai panik dan geram. “ara? Ada apa ini? Rienne?! huh! Aku harus dapat penjelasan dengan semua ini!” katanya sambil ikut berlari mengikuti arah rombongan itu.

Rienne agak kecapekan karena dari tadi berlari terus. “haa.. aku capek...” katanya dengan nafas yang hampir habis. “oh, Ricchan capek?” Tanya Leader Wang. *set* tiba-tiba Leader Wang menggendong Rienne. “kya!!!!” teriak Rienne panik. “ahahaha..dengan ini kamu tidak akan capek sayang..”kata Leader Wang sambil terus berlari. Rienne terkejut mendengar kata-kata Leader Wang. Akhirnya dia mengerti kalau Leader Wang juga mengalami keanehan yang sama dengan orang-orang yang mengejarnya sekarang. Rienne makin takut dan dia hanya bisa berteriak, “KAZUNEEE!!! TOLONG AKUUU!!!”

Mendengar teriakan Rienne, Kazune makin panik. Dia mempercepat larinya dan melihat Rienne digendong oleh Leader Wang. “ah?! Apa itu?! Keterlaluan! Rienne!!!” katanya sambil menambah kecepatannya. Namun dia tidak bisa mendekati Leader Wang dan Rienne. Namun dia melihat Leader Wang membawa Rienne berbelok ke sebuah gang kecil dan rombongan orang yang mengejar mereka tidak sadar dan terus berlari tak tentu arah. Firasat Kazune makin tidak enak. “sial!!!”

Setelah Leader Wang membawa Rienne masuk ke dalam gang itu, dia menurunkan Rienne. “bagus, disini tidak akan ada yang menemukan kita, Ricchan.” Katanya sambil mendekati Rienne dan mencengkram tangannya. Rienne benar-benar bingung karena dia tidak bisa memberontak dari cengkraman Leader Wang yang terlalu kuat. Leader Wang mencium tangan Rienne, “hah..belum pernah aku menemukan wanita sepertimu, aku..aku cinta padamu Ricchan.”. Leader Wang mencoba untuk mencium Rienne. Rienne benar-benar tidak bisa memberontak.

“RIENNE!!” teriak Kazune dari ujung gang. Kazune berhasil datang tepat waktu sebelum Leader Wang berhasil mencium Rienne. Cengkraman Leader Wang di tangan Rienne melonggar, sehingga Rienne bisa melepaskan tangannya dan langsung berlari memeluk Kazune. Rienne terisak karena dari tadi dia benar-benar panik, lelah, dan ketakutan.

Melihat Rienne menangis dipelukannya, Kazune makin panik tapi dia berusaha menenangkan pacarnya itu. Leader Wang melihat mereka berdua dengan pandangan marah. “hei! Kau! Kembalikan Ricchan!!!.” Serunya galak. Kazune mulai menyadari ada yang tidak beres dengan ketuanya ini. “Leader Wang..ada yang tidak beres pada an..”. “DIAM!!!! Aku tidak menyuruhmu untuk menasehatiku! Sekarang kembalikan Ricchan padaku!!!” bentaknya pada Kazune.

Kazune mencoba berbalik untuk membawa Rienne kabur dari situ, tapi di belakangnya ternyata sudah banyak orang yang mengejar Rienne tadi berdiri di belakangnya. “kembalikan Rienne kami!” kata orang-orang itu. Rienne makin takut dan memeluk Kazune erat-erat. “siapa bilang dia milik kalian? Dia itu milikku!” kata Kazune pada orang-orang itu.

*plok*plok* tepukan tangan Leader Wang langsung membuat orang-orang itu diam. Lalu Leader Wang berjalan mendekati Kazune. “oh..jadi dia ini milikmu? Ricchan, dari pada orang ini, kamu pasti lebih memilihku kan?” katanya sambil memegang tangan Rienne lagi. Kazune langsung melepaskan pegangan tangan Leader Wang dengan kasar. “dia pasti lebih memilihku!” kata Kazune. “huh! Kau tidak akan bisa jadi pasangan yang baik untuk Ricchan!” kata Leader Wang dengan nada sinis.

Mendengar kata ‘tidak bisa menjadi pasangan yang baik’ benar-benar membuat Kazune kesal setengah mati, dan membuatnya menunjukkan bahwa dialah pasangan Rienne. “oh ya? Kubuktikan padamu!” katanya sambil memegang pipi Rienne dan mencium bibirnya dengan lembut.

*shhiiing*

Tiba-tiba tercipta lingkaran sihir bercahaya di bawah Kazune dan Rienne. Lingkaran sihir itu meluas ke seluruh daerah Tokyo Tower. Setelah lingkaran sihir itu padam, semua orang mulai tersadar dan membubarkan diri. Leader Wang juga berangsur-angsur sadar, dan sepertinya semua orang lupa kejadian yang tadi.

“auch...loh? Kok aku ada di sini?” kata Leader Wang sambil memegang kepalanya. Lalu dia melihat Kazune dan Rienne yang masih berpelukan. “cih, kalian.. pacaran saja..” kata Leader Wang sambil berlalu. Rienne dan Kazune saling berpandangan bingung. Lalu Rienne menghampiri Leader Wang. “ano..leader tahu nama saya?” tanyanya setengah takut. Leader Wang memandang Rienne dengan pandangan aneh. “hm? Tentu saja kamu Rienne. Dan, Kazune, sore ini aku perlu data statistik perburuan kemarin. Sepertinya aku lupa mengerjakannya dan tiba-tiba aku ada di sini.” Katanya sambil berlalu.

Rienne tiba-tiba terduduk lemas. “ah...mengerikan sekali tadi..” katanya. Kazune panik dan langsung menghampiri Rienne. “kamu baik-baik saja kan? Tidak ada yang terluka kan?” lalu dia memeluk Rienne lagi. “aku takut..sangat takut kehilanganmu, apa lagi kalau kamu direbut oleh orang lain..aku tidak mau hal itu terjadi.” bisiknya di kuping Rienne. “aku baik-baik saja...tenang saja..meskipun aku sangat lemas karena takut sekali tadi.” Kata Rienne sambil menyandarkan kepalanya di pundak Kazune.

Kazune melepas pelukannya dan membantu Rienne untuk berdiri. “sebenarnya kenapa semua ini bisa terjadi..juga lingkaran sihir itu..hm..kamu tidak menggunakan sihir atau ramuan yang aneh-aneh kan?” Tanya Kazune. Rienne berpikir keras untuk mencari tahu sumber keanehan tadi. “tentu saja tidak! Kecuali...” Rienne terdiam sejenak, berusaha mengaitkan semua kejadian yang terjadi. “ramuan aneh! Chaos!! Pasti karena itu! Berarti yang tadi pecah itu botol chaos! Aku mengerti sekarang!!!” teriaknya. Kazune berpikir sejenak. “chaos..oh..ramuan yang kamu tanyakan kemarin kan?” kata Kazune. Rienne menarik tangan Kazune. “ayo Kazune! Kita harus mendapat penjelasan dari semua ini!” kata Rienne sambil berlari. Kazune mengikutinya dengan bingung. “ara? Tapi kemana?”Tanya Kazune.

Rienne berhenti d depan toko tua dimana dia mendapatkan chaos. “eh? Kok ada? Perasaan kemarin tidak ada?” gumamnya pelan. Kazune melihat toko tua itu. Melihat Rienne masuk ke dalam toko itu, Kazune mengikuti di belakangnya.

“permisii” kata Rienne sambil masuk ke dalam toko. Semua sama saja di dalam toko itu. Tidak ada yang berubah sedikitpun. Nenek penjaga toko muncul. “aha..Rienne-chan..ada apa?” kata nenek itu sambil meletakan secangkir teh yang di bawanya di meja. “nek, sebenarnya chaos itu apa?”kata Rienne dengan wajah yang serius. Nenek itu tertawa.
“sebenarnya itu ramuan yang nenek buat agar seseorang mencintai nenek. Maklum, nenek sudah jadi janda 20 tahun..ohohoho..ramuan paling mematikan bukan?” katanya dengan tenang. Kazune dan Rienne tidak percaya dengan jawaban nenek itu. “APAAA??!!” teriak mereka bersamaan. Nenek itu meminum tehnya dan berkata, “yah..nenek memang membuatnya untuk membuat orang lain jatuh cinta pada nenek. Yang minum chaos langsung tergila-gila pada pembuatnya. Huf..jadi janda itu tidak enak. lagipula kau bisa mati karena cinta, maka nenek bilang bahwa 'chaos' itu ramuan paling mematikan..ohohohoho...” Katanya lagi.

Kazune dan Rienne sangat tercengang dengan jawaban nenek itu. “tapi, kenapa tadi yang dikejar-kejar itu Rienne bukannya nenek?” Tanya Kazune. Nenek itu menghabiskan tehnya. “ah..kemarin Rienne-chan tidak sengaja menyihir chaos menjadi gas, bukan? Karena itu secara otomatis Rienne-chan lah yang membuat chaos itu, menjadi materi lain. Karena itu kamu yang dikejar oleh semua laki-laki yang menghirup gas itu. Haah..enaknya dikejar oleh banyak pria.” Jawab nenek itu. “dan satu lagi, efek chaos bisa hilang kalau pembuatnya dicium dengan tulus oleh orang yang dia cintai dan orang itu benar-benar mencintainya. lalu kalau ada orang yang terkena tapi tidak mencintai si pembuat chaos, akan hilang ingatan ketika dia dalam pengaruh ramuan itu.” Lanjut nenek itu lagi.

Setelah mengerti, Kazune dan Rienne pamit dari toko nenek itu dan berjalan pulang. “huah~ hari yang aneh....”keluh Rienne. “akhirnya masalah terselesaikan ya? Putri.” Kata Vienne. Rienne akhirnya mendengar suara Vienne lagi. Langsung saja dia memarahi Vienne, “viee!! Kamu kemana ajaaa?? Aku hampir..hampir...ugh!!! kenapa kamu tidak menyelamatkan aku??”. Vienne tertawa kecil. “oh, tidak..tidak, tanpa aku pun pangeran juga menolongmu kok..hehehe.."

Kazune mengerti melihat Rienne yang berbicara sendiri itu. Dia tahu kalau Rienne pasti sedang berbicara dengan Vienne. Lalu dia menyela pembicaraan dua orang itu. “er...Rienne, kamu masih ingat apa yang membuat efek chaos bisa hilang?” Tanya Kazune dengna senyum jahil. Rienne berpikir sejenak, “er... efek chaos bisa hilang kalau pembuatnya dicium dengan tulus oleh orang yang dia cintai dan orang itu benar-benar mencintainya. Iya kan?” jawabnya. “berarti kamu benar-benar mencintaiku dong rie?” Tanya Kazune lagi. Wajah Rienne memerah. “te...tentu saja. Kenapa kamu bertanya?”. Kazune mendekatkan wajahnya pada Rienne. “senangnya..kalau begitu, aku mau menghapus efek chaos sekali lagi...” katanya santai. Muka Rienne makin merah, dia memejamkan matanya. Dan Kazune hanya mencium keningnya.

“ahahaha” Kazune tertawa melihat ekspresi Rienne yang aneh. “kamu selalu begitu ya?” katanya sambil mencubit pipi Rienne dengan lembut. “iih!! Kazune jahiiiil!!” kata Rienne sambil cemberut. Namun dalam hatinya dia sangat bersyukur bisa dincintai oleh orang yang dicintainya, yaitu Kazune.

~part2 [end]~
___________________________________
OOT: akhirnya selesai juga TTATT

kali ini aku menculik Leader Wang.. (mohon maaf sekali kalau banyak yang tidak pas TTATT)

selamat membaca ^^
Verin Ichihara
Verin Ichihara

Female
Jumlah posting : 1340
Registration date : 17.03.09

Character Info
Character Name: Rienne Himiko
Job: witch
Status Poin: 7 | 8 | 5 | 4 | 8

Kembali Ke Atas Go down

Rienne Himiko’s Side Story Empty Re: Rienne Himiko’s Side Story

Post by Nanase Sumeragi Mon Apr 06, 2009 9:16 pm

wahh~!!

cerita yang luchu! rame! cerita bagian Kazune dan Rienne juga terkesan baik..^^

Leader Wang.. wah dia di culik tuh....

wah habis ini selesai gak kan?? rame....
Nanase Sumeragi
Nanase Sumeragi

Female
Jumlah posting : 2497
Age : 29
Lokasi : Crysanthenum world >3
Registration date : 12.03.09

Character Info
Character Name: Nanase Sumeragi
Job: Vampire
Status Poin: 5 | 6 | 11 | 11 | 6 |

http://www.plurk.com/Farui

Kembali Ke Atas Go down

Rienne Himiko’s Side Story Empty Re: Rienne Himiko’s Side Story

Post by Sheizan Mon Apr 06, 2009 9:18 pm

...

-.-a

wat heppen --a

banyak nenek aneh di jalan...

ada yang jual teh... ada yang jual ramuan..

ada kakek yang jual monster gak yah @@~
Sheizan
Sheizan

Male
Jumlah posting : 2604
Age : 30
Lokasi : Infineon Raceway
Registration date : 19.03.09

Character Info
Character Name: Allan von Gauntwald
Job: Sword Master
Status Poin: Status Poin: STR :8 DEX :6 VIT :7 AGI :10 INT :1

http://sheizan.wordpress.com

Kembali Ke Atas Go down

Rienne Himiko’s Side Story Empty Re: Rienne Himiko’s Side Story

Post by Verin Ichihara Mon Apr 06, 2009 9:21 pm

terinspirasi dari tama-chan ^^
huekekekekek...

thanx 2 tama! ^o^
memberi saya inspirasi..

toko yang aneh...tapi kayaknya memang begitu deh (<<<maniak HOLiC, maklumkan saja...)

oiia, masih berlanjut loh..bakal dilanjutkan dengan kehidupan rienne yang 'luar biasa'

alias aneh bin ajaib..hehehe


Terakhir diubah oleh Verin Ichihara tanggal Mon Apr 06, 2009 9:25 pm, total 1 kali diubah
Verin Ichihara
Verin Ichihara

Female
Jumlah posting : 1340
Registration date : 17.03.09

Character Info
Character Name: Rienne Himiko
Job: witch
Status Poin: 7 | 8 | 5 | 4 | 8

Kembali Ke Atas Go down

Rienne Himiko’s Side Story Empty Re: Rienne Himiko’s Side Story

Post by Sheizan Mon Apr 06, 2009 9:24 pm

Jangan jangan itu toko yang muncul karena ada yang membutuhkannya =.=!

Kalau tidak butuh orang itu tidak bisa melihatnya -___-!
Sheizan
Sheizan

Male
Jumlah posting : 2604
Age : 30
Lokasi : Infineon Raceway
Registration date : 19.03.09

Character Info
Character Name: Allan von Gauntwald
Job: Sword Master
Status Poin: Status Poin: STR :8 DEX :6 VIT :7 AGI :10 INT :1

http://sheizan.wordpress.com

Kembali Ke Atas Go down

Rienne Himiko’s Side Story Empty Re: Rienne Himiko’s Side Story

Post by Nanase Sumeragi Mon Apr 06, 2009 9:27 pm

wah tama memberikan inspirasi...

berikan kepada saya juga donk..

cerita verin emang menarik loh^^
Nanase Sumeragi
Nanase Sumeragi

Female
Jumlah posting : 2497
Age : 29
Lokasi : Crysanthenum world >3
Registration date : 12.03.09

Character Info
Character Name: Nanase Sumeragi
Job: Vampire
Status Poin: 5 | 6 | 11 | 11 | 6 |

http://www.plurk.com/Farui

Kembali Ke Atas Go down

Rienne Himiko’s Side Story Empty Re: Rienne Himiko’s Side Story

Post by Verin Ichihara Mon Apr 06, 2009 9:29 pm

*melompat ke langit tertinggi*

makasiih nanase xD

kya~ senangnya ^^

*dibogem biar sadar*
Verin Ichihara
Verin Ichihara

Female
Jumlah posting : 1340
Registration date : 17.03.09

Character Info
Character Name: Rienne Himiko
Job: witch
Status Poin: 7 | 8 | 5 | 4 | 8

Kembali Ke Atas Go down

Rienne Himiko’s Side Story Empty Re: Rienne Himiko’s Side Story

Post by tamachama Mon Apr 06, 2009 9:31 pm

Pantesan, pas sy baca cerita ke2, asa knal dengan toko tua itu. Toko tua yg ada karena yg membutuhkan, toko itu muncul pas Tama mencari teh terenak! Ide yg bagus Verin!
sy aja ngga kepikiran^^ XPXP
tamachama
tamachama

Female
Jumlah posting : 1678
Age : 30
Lokasi : The World of Nobody
Registration date : 31.03.09

Character Info
Character Name: Kiyokazu Tamaki
Job: Sword Master
Status Poin: STR-12, VIT-6, DEX-14, AGI-3, INT-2

Kembali Ke Atas Go down

Rienne Himiko’s Side Story Empty Re: Rienne Himiko’s Side Story

Post by shiroi_bara Tue Apr 07, 2009 5:52 pm

kok... Kazune itu terkesan kayak edward cullen ya di sini? *dikeroyok team edward*

bagus Verin! >.<d

wah... sekarang sudah menguasai peran Kazune ya... lebih hidup...

thanks ya!
shiroi_bara
shiroi_bara

Female
Jumlah posting : 1387
Age : 31
Lokasi : Bandung
Registration date : 10.03.09

Character Info
Character Name: Kazune Alec Semmelroth
Job: Witch
Status Poin: DEX: 6 AGI : 6 STR : 6 INT : 8 VIT : 6

Kembali Ke Atas Go down

Rienne Himiko’s Side Story Empty Re: Rienne Himiko’s Side Story

Post by Verin Ichihara Tue Apr 07, 2009 6:04 pm

kyaa!!! akhirnya dikomentari shii huga!!

makasi banyak sudah dipinjamkan kazunenya m(_ _)m

tinggal seishiro san...soalnya leader wangnya bener-bener kubuat ancur xD *dicincang seishiro*
Verin Ichihara
Verin Ichihara

Female
Jumlah posting : 1340
Registration date : 17.03.09

Character Info
Character Name: Rienne Himiko
Job: witch
Status Poin: 7 | 8 | 5 | 4 | 8

Kembali Ke Atas Go down

Rienne Himiko’s Side Story Empty Re: Rienne Himiko’s Side Story

Post by Verin Ichihara Wed Apr 08, 2009 9:13 pm

Part 3 ~ little vampire


Rienne baru saja keluar rumah saat seorang gadis kecil menghampiri tokonya. Wajah gadis itu seperti habis menangis dan banyak luka di sekujur tubuhnya. Rienne tergerak mendekati anak itu, “adik kecil, kamu kenapa? Kenapa kamu terluka?”. Dihampiri oleh Rienne, gadis kecil itu menatap Rienne dan langsung menangis di pelukan Rienne. “eh? Loh kok?” seru Rienne panik. Vienne sedikit merasa aneh dengan anak itu. “sudah, bawa dia masuk saja. Ga enak diliatin orang lain.”

Setelah masuk toko, dia duduk di sofa. Rienne mengambil healing potion dan mencoba ngengobati luka-luka pada anak itu. Ketika dia menyentuhnya, Rienne terkejut kalau anak itu ternyata adalah seorang vampir. Ketika sedang mengobati lukanya, Rienne bertanya pada anak itu. “adik, namamu siapa? Kenapa kamu terluka?”. Anak itu menangis lagi. “hikz...yui pingin ketemu bunda!!” katanya sambil menangis. Setelah kecapekan menangis, dia tertidur di sofa.

Rienne mengambil selimut dan menyelimuti gadis kecil itu. “hm...namanya Yui ya? Vampire pula. tapi dia sepertinya anak kecil yang manis.” Kata Rienne sambil tersenyum. Vienne menggerutu, “haah, tidak peduli dia vampire atau bukan. Yang pasti dia anak kecil! Aku paling ga suka anak kecil! Grr..menyusahkan saja.”. Rienne berpikir sejenak, “katanya dia pingin bertemu bunda ya? Hum..sebenarnya apa yg terjadi dengan anak kecil ini? Ah, lebih baik kubuatkan makanan saja untuknya. Pasti dia suka..”katanya sambil berjalan ke dapur untuk memasak.

Rienne memasak makanan yang enak-enak, dan hari ini dia juga membuat puding strawberry untuk vampire kecil itu. Setelah selesai, Rienne langsung ke toko dan mendapati di sofanya sudah tidak ada Yui lagi. “eh?? Anak itu kemana ya?” Tanya Rienne. “huh, tuh kan, namanya juga anak kecil...biarkan saja...paling juga dia sudah bertemu ibunya.” kata Vienne santai.

*brak*

Tiba-tiba pintu toko terbuka keras sampai bunyi loncengnya tidak terdengar. Yui berlari masuk dan langsung bersembunyi di balik Rienne.”ah? Yui? Kamu kenapa?” Tanya Rienne yang penasaran dengan tingkah vampire kecil yang aneh itu.

*brak*

pintu toko dibuka lagi dengan kasar. Vienne shock karena pintu tokonya dibanting banting seperti itu. “tokokuuu...”jerit Vienne. Tapi tentu saja tidak ada yang mendengar.

Ternyata yang masuk lagi itu Leroy. Yui makin menyembunyikan dirinya di belakang Rienne. “kakak...orang ini nyeremin!!!”katanya. Leroy yang masuk mulai berteriak sambil memegangi lehernya. “setan kecilll!! Mana kamu?!” teriaknya ke seluruh isi toko. “kyaaaa!! Yui dikejar abang nyeremin!!” kata Yui sambil berlari ke dalam rumah. “heh!! Kau!! Sini!!!” teriak Leroy sambil mengejar Yui ke dalam rumah. Rienne ikut mengejar kedua orang itu.

*buk*
*prang*
*pyarr*
*brakk*
*blam*

“heh!! Kena kau!!” kata Leroy sambil menggendong anak kecil itu. Yui meronta digendong oleh Leroy, “lepasiin Yuiiii!! Lepasin!!”. Vienne hampir pingsan melihat rumahnya hancur lebur karena kejar-kejaran dua orang itu. Rienne hanya bisa sweat drop saja melihat tingkah konyol kedua orang itu.

Yui masih meronta, “lepasin Yui ga? Lepasin ga? Atau..” *krauk* “adaaaw!!!!” teriak Leroy sambil memegang lehernya karena digigit oleh Yui. Yui melompat turun dari Leroy, “hehehe...kamu ga akan bisa me-nge-jar-ku!” katanya sambil hendak berlari.Leroy mencoba mengejar anak itu lagi. “cih!! Awas ka...”

*sret*

Vienne muncul dan menarik baju 2 orang itu kuat-kuat. “kalian...telah menghancurkan rumahkuuuuu!!!!!” katanya dengan wajah menyeramkan. Akhirnya Leroy sadar setelah melihat isi rumah Rienne yang hancur lebur karena ulahnya. “ehehehe...”tawanya kecil sambil menggaruk-garuk kepalanya. Vienne makin geram melihat wajah sok innocent Leroy dan mengepalkan tangannya karena geram.

*bletak*

Setelah setengah jam kemudian, rumah Rienne rapih lagi berkat Leroy. Rienne menghampiri Leroy yang terduduk di sofa toko sambil membawa kue dan teh untuknya. “makasih ya Leroy, sudah mau membetulakn lagi rumahku.” Katanya sambil meletakkan kue dan teh di meja. Leroy masih memegang kepalanya, “iya..sama-sama, aduh...pukulanmu keras juga. Gigitan anak itu juga.”katanya sambil meringis. Vienne hanya tersenyum sinis melihatnya. “yah, pukulan itu setimpal dengan mengacak-acak rumahku dengan membabi buta.”katanya.

Rienne mengambil healing potion dan memberikannya pada Leroy. “ini, kau tahu kan cara menggunakannya.”. Leroy menerima heling potion itu dan mengolesinya ke lukanya. “he..makasih. ngomong-ngomong..anak kecil itu vampire ya? Kenalanmu?” Tanya Leroy. Rienne menggeleng pelan. “bukan, hari ini dia ada di depan tokoku sendirian. Sepertinya dia terpisah dari ibunya.”. mengembalikan healing potion itu ke Rienne. “yah, siapapun dia, dia vampire kecil yang menyebalkan. Datang-datang langsung mengigitku.”katanya sambil meminum teh dari Rienne.

Rienne melihat Yui dari kejauhan. Yui masih asik bermain dengan kucing hitamnya. “memang begitulah vampire.” Kata Rienne pendek. Leroy menghabiskan teh dan kuenya. Setelah itu dia langsung pergi. “yup. Terimakasih buat teh dan kuenya. Jaga anak itu. Aku tidak mau digigit olehnya lagi. Bye!” katanya sambil keluar lewat jendela. Begitulah Leroy.

Rienne membereskan cangkir dan piring tadi dan membawanya ke dapur. Lalu dia keluar lagi dan membawa puding strwberry yang tadi dia buat untuk Yui. “ini, untukmu.” Katanya sambil memberikan puding itu ke Yui. Yui mengambilnya dan memakannya dengan senang. “nyem~ enak! Kakak pintar masak ya..”katanya sambil terus memakan pudingnya. “seenggaknya lebih enak dari darah abang ganas yang tadi.” Lanjutnya.

Setelah menghabiskan pudingnya, Yui kembali bermain dengan kucing hitam Vienne. Dia terlihat begitu senang. Sepertinya lupa akan kesedihannya. “kak, kucing ini siapa namanya?” tanyanya pada Rienne. “eh?? Er..seingat kakak, dia tidak punya nama.” Kata Rienne. Yui berpikir sejenak sambil menggendong kucing itu. “ah..kuberi nama saja ya kak? Namanya..spinell! iya..spinell aja.” Katanya. “boleh, sepertinya itu nama yang bagus.” Kata Rienne. “kalau yuu boleh panggil kakak apa?” Tanya Yui lagi. “kak rie saja” kata Rienne sambil tersenyum.

Rienne bertanya pada Yui, “eh, Yui, tadi kamu kenapa datang kesini? Memangnya ibumu di mana?”. Yui yang sedang bermain langsung duduk di samping Rienne. “yuu..terpisah dengan bunda. Waktu berjalan di perbatasan. Sekelompok monster menyerang bunda. Tapi yuu malah disuruh bunda untuk lari..”jawabnya. wajahnya kembali jadi murung. “eh..gitu ya? Hm..ibumu pasti selamat kok. Kalau Yui jadi anak baik dan menunggu, pasti ibu yuu akan datang.”katanya sambil mengelus kepala anak kecil itu.

Sorenya, Rienne hendak pergi ke rumah Kazune untuk membawakan makan malam. Yui menghampirinya. “kakak, mau kemana?” Tanya Yui. “eh? Kakak mau ke rumah temen kakak.” Jawab Rienne seadanya. Yui terlihat cemberut, “kakak mau ninggalin Yui ya? Yui di rumah sama spinell aja donk? Ga mau! Yuu mau ikuut! Yuu laper..pingin makan.” rengeknya. Rienne bingung harus menjawab apa. “ eeh?? ya sudah, ayo, kita berangkat.”

Kazune baru saja membereskan ruang kerjanya yang berantakan ketika Rienne mengetuk pintunya. “eh, Rienne? Pasti bawa makanan..ara? siapa anak kecil ini?”Tanya Kazune ketika melihat Rienne datang bersama anak kecil. “eh? Yui? Er..ceritanya panjang..”belum sempat Rienne menjawab, Yui merengek pada Rienne. “huaaa...rumahnya bagus banget...banyak pedangnya..boleh aku masuk? Boleh?” rengeknya pada Rienne dan Kazune. Kazune tersenyum pada Yui, “ya, masuk saja.” . Yui senang sekali dan langsung berlari masuk.

Rienne masuk ke dapur dan menyiapkan makan malam. Kazune menghampirinya. “tadi kau belum menjawab, yang tadi itu anak siapa?” Tanya Kazune lagi. “oh, dia nyasar di sekitar rumahku. Dia terluka dan menangis. Jadi kubawa saja.” Jawab Rienne sambil sibuk membereskan makan malam. “memangnya dia tidak punya orang tua?” Tanya Kazune lagi. “ah..dia terpisah dengan ibunya di daerah perbatasan. Nah, selesai! Sekarang Yuiii...kamu dimana?” katanya sambil mencari Yui di ruang tamu.
Verin Ichihara
Verin Ichihara

Female
Jumlah posting : 1340
Registration date : 17.03.09

Character Info
Character Name: Rienne Himiko
Job: witch
Status Poin: 7 | 8 | 5 | 4 | 8

Kembali Ke Atas Go down

Rienne Himiko’s Side Story Empty Re: Rienne Himiko’s Side Story

Post by Verin Ichihara Wed Apr 08, 2009 9:15 pm

Rienne tidak menemukan Yui di ruang tamu. “eh? Seharusnya dia di sini?” gumam Rienne pelan. Kazune mendengar suara anak kecil di ruangan kerjanya. “mungkin dia ada di ruang kerjaku.” Kata Kazune sambil berjalan ke ruang kerjanya. Ketika dibuka, benar saja Yui ada di sana.

Yui melompat hendak mengambil salah satu pedang yang ada di rak. Dia berhasil mendapatkannya, tetapi rak itu tiba-tiba bergoyang dan mau jatuh ke arah Yui. Kazune terkejut melihatnya. “AWAS!!” kata Kazune sambil melompat dan menyelamatkan Yui dari jatuhnya rak. Rienne baru saja tiba ketika rak itu jatuh. Rienne lega karena Kazune berhasil menyelamatkan Yui.

“ughh....sakiit” kata Kazune, ternyata dahinya berdarah. Yui yang ‘lapar’ melihat darah itu. “su..suka..” katanya sambil mencium dahi Kazune yang berdarah dan langsung memeluknya. Rienne kaget melihat Yui seperti itu. Belum sempat Kazune bergerak lagi, Yui menggigit lehernya. “adaaaw!!!” teriak Kazune. Sekarang Kazune baru sadar kalau Yui itu vampire. Dia sedikit ketakutan dan langsung berlari ke luar ruangan.

Rienne bingung harus kemana dulu. Dia ingin menghampiri Kazune, tetapi dia juga ingin menemani Yui. Rienne akhirnya mendekati Yui. “kamu tidak apa-apa kan?”. Yui tersenyum. “yui gapapa kok kak.”. namun Rienne melihat lutut Yui agak lecet. “gapapa gimana, lututmu lecet..” kata Rienne sambil mengeluarkan healing potion dan mengobati luka Yui.

Sementara itu, Kazune berada di ruang tamu. Dia sedang mengobati lukanya juga. Dia masih shock karena kejadian tadi. “ah...seharusnya tadi aku tidak meninggalkan mereka, jadi tidak enak sama Rienne.” Katanya sambil kembali ke ruang kerja. Dari pintu ruang kerjanya dia bisa melihat Rienne yang mengobati luka Yui. Dia ingat bagai mana dia tadi diserang oleh Yui dan dia tidak mau hal itu terjadi pada Rienne. Apalagi kebenciannya pada vampire membuatnya makin takut.

Kazune memeluk Rienne dari belakang dengan satu tangan dan dan tangan satunya bersiap-siap memegang pisau yang jatuh dari rak tadi. Lalu berbisik di telinga Kazune. “rie, tolong menjauh dari dia, aku tidak mau kamu terluka,.dia berbahaya..”bisiknya. namun kata-kata Kazune terdengar oleh Yui. Yui langsung terisak dan keluar dari ruangan itu. Rienne makin bingung. Akhirnya dia menenangkan Kazune dulu. “tenang saja Kazune...semuanya akan baik-baik saja, dia tidak berbahaya, percaya padaku. Hanya saja dia masih belum mengerti..tapi, kau juga telah melukai perasaanya yang masih rapuh. Aku harap kau mengerti. ”kata Rienne sambil memeluk Kazune lalu meninggalkannya untuk mencari Yui

Kazune akhirnya sadar dari ketakutannya. Namun dia masih khawatir dengan keselamatan Rienne dan menyusulnya ke ruang tamu.

Di ruang tamu, Yui menangis sendiri di sofa. Lalu Rienne menghampirinya dan mengelus kepala Yui. Lalu Yui menatap wajah riene dan bertanya, “kak rie, apa yuu menakutkan? Apa yuu berbahaya?”. Rienne menatap wajah Yui. “memangnya kenapa yuu?”. Yui menangis lagi, “habis..hikz.habis..yui selalu dibilang monster sama teman-teman Yui..yui..hikz...” Yui menangis di pelukan Rienne.”yui tidak menakutkan kok..”jawab Rienne.

Kazune melihat pembicaraan Rienne dan Yui. Akhirnya dia mulai mengerti kalau anak kecil itu masih sulit untuk bisa diterima oleh orang lain sebagai vampire. Dia menjadi merasa bersalah pada Yui. Namun dia lengah melihat wajah Rienne. Dia kembali ingat pada ibunya yang selalu didekatnya ketika dia menangis.

Kazune memeluk Rienne dari belakang. “okaa-san..”bisiknya lembut di telinga Rienne. Rienne menyadari kalau Kazune mother-complexnya kambuh. Vienne tertawa kecil melihat dua orang, yang satu anak kecil yang nangis di pelukan Rienne, yang satu lagi memeluk Rienne karena mother-complexnya kambuh. ”emang cocok kau jadi ibu, rie..ahaha”

Rienne mencium dahi kedua orang itu. Obat termanjur baginya untuk menolong orang yang sedang sedih. Dia mengelus kepala Kazune dan Yui dengan lembut. “aku sayang sama kalian, Kazune, Yui.” Kata Rienne. Kazune tersadar dari mother-complexnya dan langsung melepas pelukanya karena malu.

Rienne tersenyum pada Kazune dan melihat Yui lagi. “menurut kakak, Yui tidak berbahaya. Malah, Yui anak yang manis..kakak tidak punya adik, jadi kakak senang sekali bisa bertemu Yui..” kata Rienne. Mendengar kata-kata Rienne, berhenti menangis dan menatap Rienne. “benarkah?”Tanya Yui sambil menghapus airmatanya. Seulas senyum telah menghiasi wajahnya lagi. “yap, tentu saja yuu..nah! ayo sekarang kita makan. Kalian pasti lapar kan?” katanya sambil menggandeng tangan Kazune dan Yui.

Mereka makan malam bersama. Dan perlahan-lahan, Kazune mulai menerima Yui. Setelah makan, Rienne membereskan semuanya dan dibantu oleh Yui. Tak lama, terdengar suara ketukan pintu. Ternyata sakurano datang sambil membopong seorang wanita. “kazuneee...tolong aku donk! Aku ketemu ibu ini di perbatasan dalam keadaan pingsan..gimana niiih?” kata sakurano sambil menidurkan wanita itu di sofa.

Yui merasakan kehadiran ibunya meskipun tidak terlalu jelas. Dia berlari ke ruang tamu dan mendapati ibunya di sana. Rienne menyusulnya. “ibu!” teriak Yui sambil menghampiri ibunya. Rienne memegang tangan ibu Yui. “er...kurasa aku masih bawa healing potion dan green herb..pasti bisa..”. Rienne mendudukan ibu Yui dan meminumkan healing potion dan green herb padanya.

Tak lama kemudian, wanita itu bangun dan menyadari Yui ada di sana. Setelah benar-benar pulih, ibu Yui mengucapkan terimakasih dan membawa Yui pulang. Sebelum pulang, Yui mendatangi Kazune “kakak, maaf ya, tadi bikin kakak takut. Soalnya tadi Yui laper banget..maaf ya” katanya sambil tersenyum. Dia menatap rianne sebentar dan kembali berbicara pada Kazune. “eh..kakak pacarnya kak rie kan? Jaga kak rie ya! Soalnya bukan cuma kakak aja, aku juga sayang banget sama kak rie.” Lanjutnya. Setelah itu dia pulang ke rumahnya bersama ibunya.

Rienne mengantarkan kepergian Yui dengan senyuman. Sepertinya dia akan merindukan Yui. Kazune merangkul pundaknya. “wah...ternyata dia anak yang manis juga. Hebat ya, kamu bisa mengurus anak itu seharian.” Kata Kazune. Rienne tersenyum, “aku senang sekali, karena dia anak yang penurut dan manis. Sepertinya aku akan merindukannya” kata Rienne.

Tiba-tiba sakurano mendekati Kazune dan Rienne. “ano~ kalau kalian masih mau pacaran. Aku pulang saja ya..bye!” kata sakurano sambil pamit dan langsung pulang. Setelah sakurano pulang, Kazune kembali menatap Rienne. “sepertinya..besok aku harus ke butiknya himeta deh.”katanya dengan wajah iseng. Rienne menatap Kazune bingung. “kenapa? Ada yang dicari?”tanyanya. “hm...sepertinya karena ada yang sudah siap menjadi istri, maka aku ingin memesan sepasang gaun pengantin saja kali ya?” Ujarnya santai. Wajah Rienne memerah, “eeehhhhh??????”

~part3 [end]~
_______________________________________________________
OOT : gomen sampe triple post kaya gini..soalnya yg pertama itu uda lama, trus cerita ini ga bisa dalam 1 post alias kebanyakan..huhu..maaf.. TTATT

terimakasih...

silahkan dibaca dan dikomentari Very Happy
Verin Ichihara
Verin Ichihara

Female
Jumlah posting : 1340
Registration date : 17.03.09

Character Info
Character Name: Rienne Himiko
Job: witch
Status Poin: 7 | 8 | 5 | 4 | 8

Kembali Ke Atas Go down

Rienne Himiko’s Side Story Empty Re: Rienne Himiko’s Side Story

Post by shiroi_bara Wed Apr 08, 2009 9:31 pm

Ah... Kazunya kambuh... Untungnya di omake kazu yg k 3 ga kambuh...

makasih, good! >o<d
shiroi_bara
shiroi_bara

Female
Jumlah posting : 1387
Age : 31
Lokasi : Bandung
Registration date : 10.03.09

Character Info
Character Name: Kazune Alec Semmelroth
Job: Witch
Status Poin: DEX: 6 AGI : 6 STR : 6 INT : 8 VIT : 6

Kembali Ke Atas Go down

Rienne Himiko’s Side Story Empty Re: Rienne Himiko’s Side Story

Post by Sponsored content


Sponsored content


Kembali Ke Atas Go down

Halaman 1 dari 3 1, 2, 3  Next

Kembali Ke Atas

- Similar topics

 
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik