[rp] when the 3rd come to tower

OOT: gud job! rusuh mania!
______________________________
rienne melihat claire masuk dan kazune yang sepertiya sudah hapal kalau itu claire. rasanya ingin dia berkata, 'eh???kenapa harus akuu???' tetapi dia tidak bisa berbuat seperti itu.

dia mengambil healing potion dan menghampiri claire. "sepertinya kau terluka...coba kulihat..akan kuobati."katanya.
==========
theo yang masih melihat-lihat senjata melihat kedatangan claire. "clairee!! dari mana saja kau? hua...kenapa kau terluka seperti itu?"katanya. namun dia tidak mendekati orang-orang itu. lalu dia melihat allan. "yo allan! kita bertemu lagi!" sapanya pada allan.

"obati saja... Jangan banyak tanya. Aku masih ada urusan di luar." claire menunjukkan lukanya. Setelah selesai claire langsung berdiri.
"terima kasih... Kazune terima kasih." claire pergi dan kazune tidak mengalihkan pandangannya.

rienne lumaya takjub dengan kedatangan dan kepergian claire yang begitu cepat. setelah claire pergi, rienne kembali duduk di samping kazune. "sepertinya...dia sering kemari..."katanya. dia ingin tahu sejauh mana claire dan kazune sering bertemu.
====================
melihat claire yang pergi, theo mengankat kedua bahunya. "yah...sudah pergi lagi..."katanya sambil kembali sibuk melihat-lihat senjata.

"Tsk... tentu saja kita bertemu lagi, kita kan hanya di sekitar sini saja..." jelas Allan pada Theo.

"Eh... Claire tadi kemana?" tanya Allan, sepertinya tadi Claire agak terluka.

"Mmm... akan kulihat dia..." Allan mengikuti Claire.

"kamu tahu sendiri kan dia sempat tinggal di sini? Akhir-akhir ini sejak dia sering ke tower, dia selalu mampir ke sini kalau terluka." kata kazune tanpa mengalihkan pandangannya dari buku setebal kamus itu. Lalu kazune menguap lebar dan mulai mengantuk.

saat itu juga claire pergi ke atap rumah kazune dan diam disana. Lalu claire memakai sebuah topi untuk melindunginya dari matahari. Lalu dia juga mengeluarkan buku tempatnya menyimpan kartu. Jarang-jarang dia membawa buku itu

"kamu tahu sendiri kan dia sempat tinggal di sini? Akhir-akhir ini sejak dia sering ke tower, dia selalu mampir ke sini kalau terluka." kata kazune tanpa mengalihkan pandangannya dari buku setebal kamus itu. Lalu kazune menguap lebar dan mulai mengantuk.

saat itu juga claire pergi ke atap rumah kazune dan diam disana. Lalu claire memakai sebuah topi untuk melindunginya dari matahari. Lalu dia juga mengeluarkan buku tempatnya menyimpan kartu. Jarang-jarang dia membawa buku itu

Selalu datang. Kata-kata itu mulai mengganggunya. Namun dia mencoba untuk tidak berpikir yang aneh-aneh.

Dia menyandarkan kepalanya ke bahu kazune yang sedang membaca itu. "aishiteru" bisiknya di dekat kazune.
==============
theo yang melihat allan yang keluar mengikuti claire. "whoa...allan! Kau mau kemana? Aku ikut!" katanya sambil menyusul allan. Sebelum membuka pintu, theo berkata pada kazune. "oh iya..kazune, jagain adikku itu ya! Rie, jangan ceroboh! Vie, love u!"[/color] katanya.

Setelah itu dia keluar dari rumah kazune dan melihat claire di atas atap kazune. Langsung saja dia naik dan duduk di sebelah claire.

Mendengar perkataan rienne, kazune tersipu malu. Dia membisikkan kata yang sama pada rienne.

sementara itu...
"mau apa kamu, theo?" claire memasukkan bukunya ke dalam tas dan bersikap angkuh pada theo.

"Mau mengikuti Claire..." jawabnya sambil lalu.
Mereka berdua lalu mengikuti Claire, yang ternyata sedang duduk di atap rumah Kazune.

"Claire... luka tadi... masih berbekaskah...?" Allan berdiri dibelakang Theo dan Claire. Sepertinya masih khawatir pada Claire sejak kejadian di Inner Border tadi.

Theo hanya tersenyum meskipun dia disambut dengan tidak ramah oleh claire. "well...jangan cemberut gitu dong...nanti cantiknya hilang..memangnya tadi kau kenapa? Sampai bisa terluka reperti itu?" tanya theo.

"tidak kenapa-kenapa." claire berkeras dia tidak apa-apa.

"oke oke! Aku jatuh saat turun dari tempatku tadi. Puas?"

"..." Allan diam saja. Dia tidak bisa berkata apa-apa, sepertinya lebih baik kalau dia meninggalkan Theo dan Claire berdua saja untuk sekarang. Dia lalu berbalik dan menuruni tangga. Sebelum Theo dan Claire hilang dari pandangan, dia sempat mengatakan sesuatu.

"Jangan keras kepala, Claire... aku yakin kau tahu kalau... semakin sulit sesuatu didapat, semakin tertarik orang-orang." Entah apa maksud Allan, karena dia langsung turun dan beranjak menuju tempat lain.

"Mmm... jalan-jalan lagi..."

Tama, yang sedang berjalan-jalan juga, tiba-tiba melihat Allan secara tak sengaja.

"Allan-san!!" sapanya. Jubah totonya sedikit melayang-layang.

Jauh diatas puncak tokyo tower

Cuaca cukup mendung hari itu. Xie Zhi menghela nafas panjang sambil menatap kelangit yang mendung itu.

"Suram" ujarnya singkat sambil memandang ke angkasa dengan pandangan kosong.

Lagi-lagi ia menarik nafas dalam-dalam. Namun tiba-tiba ekspresi wajahnya berubah menegang. Ia menutupi mata kanannya. Tubuhnya bergetar hebat.

"A ... apa... ada apa ini" ujarnya terbatah-batah sambil terus menutupi mata kanannya tersebut.

Lagi-lagi tanda mawar claire jadi sedingin es... Claire agak merasa aneh. Lalu claire penasaran karena rasanya ada aura sesama cardcaptor. Claire mencarinya dan merasakannya di atas tower.
"jump! Release!" claire langsung melompat ke atas tower. Dia melihat seseorang di sana.

"sesuatu yang buruk" ujar Xie Zhi

Ia tampak mengeluarkan keringat dingin. Ia terus mencoba mengendalikan dirinya.

Tak beberapa lama kemudian ...

"Ada apa sebenarnya ini" ujarnya.

"Hei, Tamaki..." saat itu, tiba-tiba Allan ingin sekali merasakan terpaan angin kencang.

"Tamaki... mau ikut ke atas ke Tower?" menurut Allan sendiri, angin di bagian atas tower kencang dan menyenangkan.

"fly, release!" lalu muncul sepasang sayap tipis, seperti sayap peri.

"kamu. Card captor? Tapi aku belum pernah melihatmu. Kamu leader ya?" claire menghampiri wang dengan jarak 2 meter.

Xie Zhi tiba-tiba menoleh kearah suara yang ada dibelakangnya itu.

"Siapa kau" ujarnya ketus dan dingin seperti biasa.

Xie Zhi tiba-tiba berdiri dan maju satu langkah kedepan.

"Aku tak pernah melihatmu sebelumnya" ujarnya lagi pada Claire

"aku? Claire schwarze. Orang yang baru saja datang ke sini. Salam kenal." angkuhnya kumat lagi.

"boleh aku mengenalmu, leader?" claire tersenyum manis tapi penuh makna.

oot: eea! Mau ricuh?

OOT : Berantem aja sekalian xDD *dibogem

Xie Zhi hanya memandang Claire.

"Baru?" ujarnya dingin tan ketus tanpa peduli uluran tangan Claire.

"Mengenalku? Untuk apa" ia tampak sedikit mencurigai Claire

Allan segera naik keatas. Dia sudah tidak sabar ingin merasakan hembusan angin yang biasa ia rasakan di Tower.

"Tokyo Tower... aku jadi... teringat tempat lain yang bernama Tower..." gumamnya pelan.

Dia sampai diatas, dia menutup matanya dan merasakan semilir angin kencang... tapi... dia juga mendengar suara-suara... disitu jarang ada penduduk biasa, dia memasang telinganya.

Tampaknya itu suara Claire, Allan mendekati sumber suara itu, dan menemukan Claire bersama Leader Wang.

"Leader... Wang..." katanya dengan nada kaget. Jarang sekali dia bertemu dengan Leader Wang.

"Claire...?" namun dia juga bingung, sebenarnya, ada apa antara Leader Wang dan Claire?

"karena aku ingin, leader." claire mendekati lagi.

tapi... Sepertinya xie zhi tidak menerima claire dengan baik-baik. Claire mengeluarkan tiga kartu untuk berjaga.

oot: ow! Pertarungan antar card captor! XD

Melihat Claire mengeluarkan kartu, Allan memegang Valkyrie Fire dan meregangkannya. Dia memasang Sleep Shell untuk menembak siapapun yang mulai. Valkyrie Fire miliknya dilengkapi dengan Long Barrel untuk menambah jarak serangan.

"Kalian berdua, jangan." katanya sambil membawa Valkyrie Fire disamping tubuhnya, siap menarik pelatuknya.

"Aku tidak peduli siapapun yang mulai, karena di tempat ini tidak boleh ada pertarungan, aku akan dengan paksa menghentikannya apabila terjadi. Leader Wang, ini peraturan yang anda buat sendiri, kalau anda menyalahinya, saya juga akan menembak anda.

------------------------------------------------------------------
ea... keluar semua senjata di tempat non agresi

"allan, berisik! Sleep, release!" claire membuat allan tertidur.

"leader wang, sebaiknya jangan disini. Lebih enak di tempat lain. Hanya berdua..." claire tersenyum manis.