Alessa -- Artheir Rolly [C]

"Ba .. ba .. baik" Alessa tersadar dari kekagumannya.


Alessa mulai bersiap melakukan serangan dengan panah andalannya. Ia membidik Hantu yang sangat lincah itu. Panah dilepaskan dan mengenai hantu tersebut. Hantu itu memegangi dadanya yang terkena panah dan es-pun mulai menyelimuti hantu tersebut.

"permen panah kok kayak gini, gak masuk akal" ujar hantu tersebut sebelum hancur berkeping-keping

"hufh~ syukurlah berhasil" ujar Alessa dengan santainya.

"Oh dia seorang Archery Master ternyata," gumam Rolly dalam hati sambil melirik Alessa, "Boleh juga dia... ."

Dan yah... para hantu menyebalkan itu sudah selesai dibereskan, setidaknya. "Oke, selesai main-mainnya... kita harus menemukan 9 barang lagi. Dari tadi kita hanya berputar-putar dan baru menemukan satu barang," ucapnya pada Alessa, mengingatkan maksud dan tujuan mereka sebenarnya di tempat itu.

"Ano~~~!! Aku kan belum bersenang-senang disini" ia terlihat cemberut, sepertinya hantu-hantu itu sama sekali tak membuat Alessa takut.

Alessa akhirnya mengikuti perkataan Rolly, merekapun melanjutkan misi mereka. Alessa berjalan disamping Rolly dengan wajah cemberut, wajah kesal ketika ia ngambek.

"jadi kemana lagi tujuan kita sekarang" ujarnya kesal.

Oh ya, Rolly tahu kalau anak ini pasti akan marah padanya karena kesempatan bermainnya habis. Tapi ia tidak mau menghabiskan banyak waktu di tempat itu, lebih baik semua ini cepat diselesaikan kemudian ia bisa kembali ke kamarnya dan tidur.

Oke... tapi rasanya ia harus mengembalikan mood Alessa dulu. "Dengar ya... kalau kita bisa mengumpulkan kesepuluh barang itu, kita akan mendapat hadiah yang banyak dari para juri. Jadi sebaiknya kita kumpulkan barang itu sekarang," ucapnya mencoba membangkitkan semangat gadis kecil itu.

Siapa tahu Alessa bergerak lebih cepat jika dikompori dengan hadiah :3

"Benarkah begitu!!!" Alessa langsung menatap Rolly dengan mata berbinar-binar lebih berbinar dari sebelumnya.

"Kalau begitu kita kesana sekarang" ujar Alessa sambil menarik Rolly dengan seenaknya menuju keujung koridor yang mengarah ke tangga lantai 2.

Ada dua pesimpangan jalan didekat tangga ini, suasana disini makin gelap dan mencekam. Udara lembab disana makin menyesakkan dada.

"Oke! Sekarang apakah kita akan ke kiri, ke kanan atau akan langsung ke atas?" tanya Alessa pada Rolly

nggak cap cip cup lagi *disepak*

...

Persimpangan... oh ya, pilih saja jalan yang nampaknya mudah. "Ke... atas!" ucapnya asal. Yah ke mana saja oke asal bisa segera menemukan jalan keluar, lagipula sepertinya senter yang dibawa oleh Alessa baterai-nya hampir habis.

Baru saja mereka melangkahkan kaki ke arat tangga itu, tiba-tiba saja ada sesosok monster besar dengan muka jelek membawa-bawa sebuah buku pelajaran bertuliskan SEJARAH.

"Aaah! Itu benda yang kita cari! Itu HARTA KARUN nya!!" teriak Rolly sambil menunjuk-nunjuk benda tersebut.

Allesa berjalan perlahan kearah buku sejarah itu. Merebut buku monster itu dengan cepat hingga sang monster pun terdiam karena heran dan kaget.

"Ini harta?" ujarnya menatap tak percaya

"Buku butut seperti ini harta" ujarnya lagi

Monster itu kini tampaknya sadar, kalau apa yang dipegangnya tadi telah direbut orang. Monster itu kembali mengambil ancang-ancang untuk mulai menyerang

Sedikitnya Rolly agak kaget dengan sikap Allesa yang begitu berani menghadapi moster itu untuk mengambil bukunya. Namun agak tergelak mendengar ucapan gadis kecil itu yang sepertinya sangat meremehkan keberadaan buku tersebut.

"Hey~! Buku itu bisa menjadi harta karun kalau kita keluar dari sini dan menemukan barang lainnya!" ucapnya dengan cepat.

Akan tetapi... er, nampaknya monster tersebut sadar dan mulai menyerang. Melihat Allesa yang tidak siap, kemudian Rolly memakai sihirnya, "Fire~!" dan beberapa bola api menyerang monster tersebut sampai hancur.

"Fuuuh... hati-hati dong!" bentaknya pada Alessa karena khawatir.

Api yang dihasilkan Rolly ternyata hampir ikut membakar buku yang merupakan harta karun bagi Rolly itu.

Alessa dengan sigap menginjak-injak buku itu untuk memadamkan apinya.

"Apakah ini masih bisa disebut harta karun" ujar Alessa memandang sinis pada Rolly sambil menunjuk ke arah buku yang hampir hangus terbakar itu.

"Jadi bagaimana sekarang" tanya Alessa lagi pada Rolly yang sepertinya masih shock memandangi buku sejarah tersebut.

"Ack!" Rolly tidak sadar telah membakar buku tersebut. Bagaimana sekarang? Ia harus mengobrak-abrik sihirnya untuk mencari cara yang tepat agar bisa mengembalikan buku itu ke bentuk semula.

Hm... setelah agak lama berpikir akhirnya terlintas ide. "Oke, pakai ini saja," lalu menggerakkan jarinya membuat simbol sihir mengelilingi buku tersebut.

Dan... *CLINK* tiba-tiba buku tersebut kembali terlihat seperti baru, namun saking barunya jadi lebih bagus dari yang tadi.

"Ah, bagaimana?"