CLAMP Factory
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Login

Lupa password?

User Yang Sedang Online
Total 6 uses online :: 0 Terdaftar, 0 Tersembunyi dan 6 Tamu

Tidak ada

[ View the whole list ]


User online terbanyak adalah 51 pada Mon Dec 02, 2019 6:59 am
Latest topics
» Ragnarok: Believe Visual Novel
by Prasas Tue Dec 01, 2015 11:44 pm

» In Reality Visual Novel
by Prasas Tue Dec 01, 2015 11:42 pm

» Absensi [sehari sekali]
by suzaku_kurosaki Sat Sep 29, 2012 7:29 pm

» OL sambil?
by Mac Mon Apr 30, 2012 8:25 am

» Salam Kenal!
by Sakura Blossom Wed Apr 25, 2012 5:58 pm

» Now playing
by Nanase Sumeragi Tue Jan 31, 2012 5:58 pm

» Visual Novel Engines
by Sakura Blossom Wed Dec 07, 2011 6:46 pm

» Halo.....!
by suu_shirakawa Thu Sep 08, 2011 8:59 pm

» Zona Anti Bohong!
by Nanase Sumeragi Mon Aug 29, 2011 7:51 am

» Lagi sibuk apa?
by Voidy Tue Aug 23, 2011 10:07 am

Pencarian
 
 

Display results as :
 


Rechercher Advanced Search


[RP] Endless Story

2 posters

Go down

[RP] Endless Story Empty [RP] Endless Story

Post by Iris R. I. Sieghart Sat Apr 25, 2009 11:27 am

OOC :
* Closed for Marion Only
* Lokasi : Di tengah-tengah perbatasan markas Tokyo Tower - Municipal
* Setting : Sore hari


Merah.

Sinar surya berwarna emas menyinari dunia mereka hari ini. Cakrawala tampak jingga kemerah-merahan, menyatu indah dengan warna biru yang kini mulai memudar seiring dengan berlalunya waktu. Angin sepoi-sepoi mempermainkan rambut seorang anak perempuan. Jemarinya berada tepat pada sisi samping wajahnya, menahan angin agar tidak terlalu mengacak-acak rambut pirang panjangnya. Sepasang kristal zamrudnya menerawang jauh, kembali teringat akan peristiwa dimana ia kehilangan dunianya. Adiknya, Leon. Sampai sekarang iapun masih mencari keberadaan adik laki-lakinya itu. Dan akhirnya terdampar di dunia yang dipenuhi reruntuhan bangunan ini. Lalu bergabung dengan salah satu kelompok yang menolongnya. Semuanya berjalan terlalu mudah. Tampak mencurigakan.

”Master.”

Lamunannya segera buyar ketika suara yang dikenalnya menyapa pendengarannya. Dua bongkah orbnya mengerling ke sumber suara tersebut. Sebuah senyuman lembut sopan terhias di wajah pemilik suara yang memanggilnya dengan sebutan ‘master’ tersebut. Luke. Nama pemuda yang berada tepat disampingnya. Begitulah Iris, anak perempuan ini, menamakan pemuda tersebut. Sosok berambut gelap kebiruan itu mengusap kepalanya dengan lembut. Namun segera ditepis oleh tangan Iris.

“Jangan memperlakukanku seperti anak kecil.” sahut Iris, terganggu akan perlakuan kudannya itu.

”Maaf kalau begitu.” balasnya sopan seperti biasa.
Iris R. I. Sieghart
Iris R. I. Sieghart

Female
Jumlah posting : 18
Registration date : 14.03.09

Character Info
Character Name: Iris R. I. Sieghart
Job: Kudan's Fighter
Status Poin: STR 5[+5] = 10 VIT 5 AGI 10 DEX 8[+1] = 9 INT 2[+1] = 3

Kembali Ke Atas Go down

[RP] Endless Story Empty Re: [RP] Endless Story

Post by Marion E. Gevanni Sat Apr 25, 2009 1:19 pm

OOC: Timeline setelah dari Municipal Building

“Here you are.”

Satu gerakan lembut nan anggun melompat turun dari sebuah atap pertokoan yang senantiasa sepi, mendarat tepat disebelah gadis berambut pirang yang sudah cukup dikenalnya. Here you are. Setelah selama beberapa hari tak tertangkap oleh manik topaznya, ia malah menemukan Iris, nama gadis itu, berada di tengah-tengah perbatasan wilayah Municipal dan Tokyo Tower. Ha! Berniat untuk menyusup kesebelah atau hanya berjalan-jalan, mm, Iris? Berjalan-jalan di kota seperti ini. Mph, lucu, sangat.

Banyak sekali pemandangan menarik yang dapat kau temukan. Apa yang kau lihat tak pernah pudar dalam memori, begitu?—Terlebih untuk makhluk sepertinya. Anugerah terbaik yang diberikan kepada para lintah guna proteksi diri. Dapatkah kau mengatakan seperti itu?

“Kencan dengan Kudan sendiri,” senyum abadi terlukis indah dari dalam bingkai porselennya, menggantikan beribu ekspresi yang diciptakan dengan satu senyuman untuk sang gadis, Marion. Tidak ada nada pertanyaan sedikitpun terselip dari kalimatnya, nada menginterogasi alih-alih tersirat ditujukan untuk satu-satunya partner, katakan begitu, yang dipercayainya. Suatu kondisi yang jarang, maka itu adalah sebuah kebenaran dari Marion. Sinar matahari senja memantul sempurna ke dalam rambut pirang Iris beserta helaian lembut rambut cokelat Marion. Katakan jika dulu ini adalah sebuah lukisan alam yang indah, memang, namun tidak dengan penampakan asli Tokyo, Jepang, sekarang.

Negeri yang seharusnya menjadi tempat terakhir ia tertidur selamanya, bersama empat Gevanni yang lain—sedangkan yang benar-benar terjadi; tubuh abadi didapatkannya secara cuma-cuma.

Topaz kembar cemerlang itu mengerling pada Luke, tampan, sebelum berpaling pada sosok sebenarnya pemilik kudan tersebut. “Mengeluarkan kudan akan menghabiskan banyak energi,” nyanyian riuh rendah terdengar, disusul oleh tawa ramah dari bibir pualam sang empunya, “untuk orang sepertimu bukan ide yang bijak dengan sengaja melakukan hal itu, Iris. Kemana kau akhir-akhir ini?”—hening sesaat, mendesah halus—“Ada mainan baru. Di Municipal, dan sejenis denganku, sayangnya dia kurang cerdas. Kudengar seorang bangsawan, dapat dibaca dari gesture-nya yang membangga-banggakan statusnya. Hanya saja…” jemari lentiknya mengetuk-ngetuk lembut sisi kepalanya, tersenyum hangat. “Objek menarik, namun sekali lagi, kurang cerdas.” Cukupkah ia menggunakan rentetan-rentetan kalimat halus untuk bercerita panjang lebar. Bagaimanapun, tutur kata dan tata krama itu tetap harus dijaga.
Marion E. Gevanni
Marion E. Gevanni

Female
Jumlah posting : 97
Age : 32
Registration date : 14.03.09

Character Info
Character Name: Marion Emmaline Gevanni
Job: Vampire
Status Poin: STR 7[-2]=5; VIT [+5]=5; AGI 8[+4]=12; DEX 5; INT 3

Kembali Ke Atas Go down

[RP] Endless Story Empty Re: [RP] Endless Story

Post by Iris R. I. Sieghart Sun Apr 26, 2009 4:06 pm

Potongan-potongan kenangan menyusup masuk ke dalam pikirannya. Alisnya mengerut seketika. Potongan kenangan yang tidak menyenangkan. Kelopak matanya tutup menuruni pandangannya sejenak, lalu kembali terbuka. Sekilas, ia bisa melihat pemandangan yang sama terbayang di pandangannya sekarang. Pemandangan penuh warna merah dan sosok adiknya. Lalu kehancuran dunianya dimana ia terpaksa harus pergi dari dimensi dimana ia seharusnya berada. Dan pandangannya menjadi kembali seperti sedia kala. Menyedihkan. Takdir berputar tanpa ampun. Menyisakan begitu banyak pertanyaan yang belum terjawab. Berkelana menjelajahi setiap dimensi, mencari-cari keberadaan adiknya, namun tidak menemukan apapun. Gadis tersebut menghela nafas panjang.

“Here you are.”

Pendengarannya segera menangkap suara yang khas dikenalnya, tidak perlu menoleh untuk memastikan siapa sosok yang kini sudah berada tepat disampingnya itu. Marion Emmaline Gevanni. Nama lengkap yang mendarat di telinga Iris ketika mereka berkenalan beberapa waktu yang lalu. Seorang gadis vampir, klan penghisap darah. Tidak mudah menjumpai jenis mereka belakangan ini. Dan gadis ini salah satu bagian dari klan tersebut. Sebut ini keberuntungan ataukah sebuah kesialan? Anggap saja keberuntungan. Gadis berambut pirang ini juga tidak berminat mencari musuh di dimensi ini. Yang diinginkannya hanya mendapatkan informasi tentang adiknya yang hilang itu.

“Kencan dengan Kudan sendiri,”

Ijinkan ia mengukir wajahnya dengan sebuah senyuman tipis dan itu segera dilakukannya ketika mendengar Marion berkata begitu. Berkencan? Sebut saja begitu, terserah mereka mau menyebutnya apa. Dua bongkah orb zamrudnya menerawang jauh, menatap dominasi warna kuning dari padang pasir dan bangunan-bangunan rusak yang menjadi pemandangan biasa di dunia tersebut. Dunia yang dipenuhi oleh reruntuhan dan hujan asam, dimana air bersih merupakan harta yang lebih berharga dari apapun. Air bersih ya? Setiap dunia memiliki kesulitan tersendiri eh? Sementara Iris tengah sibuk dengan pikiran-pikirannya, si pemuda bernama Luke mengerling kepada masternya lalu kepada tamu langka yang kini ikut bergabung bersama mereka. Bibir pemuda tersebut membentuk sebuah senyuman lembut sopan ketika topaz kembar milik sang tamu bertemu dengan permata safir milik si kudan yang telah berubah wujud.

“Mengeluarkan kudan akan menghabiskan banyak energi,”
“untuk orang sepertimu bukan ide yang bijak dengan sengaja melakukan hal itu, Iris. Kemana kau akhir-akhir ini?”


Senyuman yang tadinya sudah memudar kembali terpasang di wajah Iris. Kemana dia akhir-akhir ini? Pertanyaan yang bagus.

“Ada mainan baru. Di Municipal, dan sejenis denganku, sayangnya dia kurang cerdas. Kudengar seorang bangsawan, dapat dibaca dari gesture-nya yang membangga-banggakan statusnya. Hanya saja…”
“Objek menarik, namun sekali lagi, kurang cerdas.”


“Sejenis denganmu? Tapi kurang cerdas?” ulang Iris menatap lurus ke depan tanpa menatap lawan bicaranya. “Siapa?” tanyanya kali ini, menoleh kepada sosok yang menyampaikan informasi kepadanya itu.

“Mencari informasi tentang adik-ku, Marion. Dan tidak begitu menyenangkan bersama-sama dengan mereka.” sambungnya setelah terdiam cukup lama. “Atau mungkin, kelompok yang berada di seberang perbatasan ini tahu sesuatu tentang adik-ku yang menghilang itu?”
Iris R. I. Sieghart
Iris R. I. Sieghart

Female
Jumlah posting : 18
Registration date : 14.03.09

Character Info
Character Name: Iris R. I. Sieghart
Job: Kudan's Fighter
Status Poin: STR 5[+5] = 10 VIT 5 AGI 10 DEX 8[+1] = 9 INT 2[+1] = 3

Kembali Ke Atas Go down

[RP] Endless Story Empty Re: [RP] Endless Story

Post by Marion E. Gevanni Sun Apr 26, 2009 7:10 pm

‘Who is she.’
Siapa.

Kalimat pertama yang gadis dengan manik zamrud cemerlang itu katakan sedari tadi. Bersyukurlah karena ia seorang yang sabar menunggu, menunggu kalimat-kalimatnya direspon dengan baik oleh lawan bicaranya ini. Tawa renyahnya kembali terdengar, mengisi keheningan nyata yang tak sedikitpun membuat Marion merasa resah alih-alih bosan. Cukup banyak waktu yang dapat dihabiskannya tanpa perlu takut kematian menjemput karena ia sudah. Dapat dipastikan dengan jelas, mm? Entah sejak kapan bibir pualamnya kini hanya berjarak beberapa inci dari alat pendengaran Iris, sekaligus dapat dirasakannya aroma manusia yang benar-benar menguap, menyusup ringan kedalam indera penciumannya—berbisik. Bisikan lambat-lambat agar dapat dicerna dengan cukup jelas.

Menyebutkan sebuah nama khas seorang berkebangsaan Jepang. Nama seorang gadis—hanya nama keluarganya.

“Nanti.” Segera menjauhkan diri sang gadis dari partnernya. Mimik cerianya kembali terlukis. “Tentu kau akan tahu lebih jelas jika bertemu dengannya, suatu saat, mungkin.”

Ah, Iris, dear.

“Masih berusaha untuk mencari tahu.” Tukasnya kasual seraya mengerling pada area yang terlertak tepat berada diseberang kedua gadis muda dengan kepribadian yang jelas-jelas bertolak belakang ini. Adik, ya. Jika ia bisa maka ia juga ingin bertemu dengan kakaknya—bahkan Llyon sekalipun. Tapi… Mereka yang keberadaannya jelas-jelas tak dapat dijangkau. Jelas-jelas tak dapat ditemuinya—dan sama sekali ia tak berharap dapat bertemu dengan keluarganya di surga. Bagaimana jika neraka yang akan didiaminya jika tubuh ini hangus. Vampire. Adakah tempat untuk mereka nantinya. Atau hanya terbujur kaku di tengah perbatasan surga maupun neraka.

Tidak berharap. Sedikitpun.

“Na—ha.” Tatapan jenaka Marion mengisi keminiman ekspresi di tempat itu. “Jika kau mau mengumpankan diri untuk bertanya tentang keluargamu pada gerombolan badak bercula di sebelah maka aku hanya akan menonton, Sieghart. Luke, gadis ini cari mati—meski aku yakin Rolly juga tidak akan tinggal diam mendapati seorang anggotanya kembali dalam keadaan tidak utuh.” Topaz kembar sang gadis bergulir cepat, mengeling pada bangunan yang dapat dilihat cukup jelas dari perbatasan ini; Municipal Building. “Clumsy clown. Hanya akan menjadi bahan tertawaan.”

Sieghart.

Nama yang hanya akan disebutnya jika ia merasa Iris sedikit tidak beres dengan cara berpikirnya.

“Dan hingga detik ini kau belum menemukan petunjuk apapun.”

If I were you. I would just let them go.


Apa yang kau harapkan ketika mendapati sanak keluargamu kembali tertangkap oleh manik hijau—atau topaznya—ditempat seperti ini? Mph. Bahkan Marion menguatkan asumsi bahwa ‘biarkan mereka mati dengan tenang daripada bersusah-susah hidup mengais air seperti sekarang’, adalah kenyataan yang sesungguhnya.
Marion E. Gevanni
Marion E. Gevanni

Female
Jumlah posting : 97
Age : 32
Registration date : 14.03.09

Character Info
Character Name: Marion Emmaline Gevanni
Job: Vampire
Status Poin: STR 7[-2]=5; VIT [+5]=5; AGI 8[+4]=12; DEX 5; INT 3

Kembali Ke Atas Go down

[RP] Endless Story Empty Re: [RP] Endless Story

Post by Iris R. I. Sieghart Mon Apr 27, 2009 1:54 pm

Tidak perlu menunggu lama. Nama yang ditanyakannya tadi. Sejenis dengan Marion namun kurang cerdas? Gadis yang memiliki sepasang bola mata berwarna hijau zamrud ini penasaran dengan tersangka yang dimaksud oleh Marion. Baru diketahuinya, kalau ada jenis seperti ini yang kurang pintar? Atau disebut saja bodoh untuk bahasa yang lebih kasar? Bagaimanapun, tidak baik menyinggung sosok yang tengah mereka perbincangkan tersebut. Kurang pintar. Ya, konotasi yang lebih tepat untuk menyebut si tersangka tanpa perlu menyinggungnya terlalu dalam. Iris baru mengetahui kalau klan vampir ternyata ada yang kurang cerdas? Lucu sekali. Senyumnya semakin mengembang. Hal yang lucu yang pernah anak perempuan itu dengar. Luke, si kudan, hanya menatap heran masternya yang jarang tersenyum lepas seperti itu. Dua buah safir milik Luke, mengerling kepada sang tamu yang kini membisikkan sebuah nama di telinga masternya.

Nama yang cukup membuat Iris terkejut. Benar. Nama itu yang dibisikkan oleh Marion membuat gadis tersebut terkejut.

“Nanti.”
“Tentu kau akan tahu lebih jelas jika bertemu dengannya, suatu saat, mungkin.”


“Semoga, aku bisa bertemunya lebih cepat.” Bibirnya melengkungkan sebuah senyuman samar. Luke hanya tersenyum pasrah melihat perubahan mimik wajah masternya itu. Anak perempuan itu memejamkan matanya, menikmati hembusan angin sepoi-sepoi lembut namun kering yang menerpa tubuh mereka. Dari jauh, pemandangan bangunan yang mereka kenal sebagai Tokyo Tower tampak berdiri kokoh. Tempat yang menjadi pusat satu kelompok yang juga memiliki air bersih. Lawan mereka. Ya, mereka menyebut mereka sebagai lawan. Apakah mereka yang berada diseberang dari perbatasan ini tahu sesuatu tentang adiknya? Adiknya yang bernama Leon—L.A.S.T.

“Masih berusaha untuk mencari tahu.”
“Na—ha.”
“Jika kau mau mengumpankan diri untuk bertanya tentang keluargamu pada gerombolan badak bercula di sebelah maka aku hanya akan menonton, Sieghart. Luke, gadis ini cari mati—meski aku yakin Rolly juga tidak akan tinggal diam mendapati seorang anggotanya kembali dalam keadaan tidak utuh.”
“Clumsy clown. Hanya akan menjadi bahan tertawaan.”


Gerombolan badak bercula. Apakah kelompok diseberang ini adalah kumpulan badak? Atau itu hanya kiasan untuk menyebut mereka? Mungkin sifat mereka mirip badak. Air bersih menjadi sesuatu yang berharga disini. Mereka bisa melakukan apa saja untuk menyingkirkan setiap penganggu terlebih lagi menyusup yang masuk ke wilayah mereka. Dan tidak akan segan-segan membunuh siapapun yang mengacau. Sayangnya, Iris tidak bisa dibunuh dengan mudah. Kalau adiknya masih hidup, itu menandakan bahwa dirinya juga masih hidup. Pertalian erat darah atau perjanjian darah yang sudah menjadi bagian dari sebuah pengharusan di dalam keluarga mereka. Mereka hanya bisa dibunuh ketika keduanya terbunuh. Menyedihkan? Atau menyenangkan? Tidak ada yang lebih buruk dari ini. Seperti manusia, namun bukan. Bukan bagian dari makhluk yang bernama vampir, dan juga bukan bagian dari jenis bernama manusia. Monster? Sosok yang memiliki kemiripan yang hampir sama dengan manusia. Namun disisi lain, bertolak-belakang dengan manusia.

“Dan hingga detik ini kau belum menemukan petunjuk apapun.”

Marion benar. Untuk itulah ia mempertaruhkan semuanya demi mencari secuil informasi yang mungkin tersangkut di dunia ini. Sekecil apapun, itu akan membawanya kepada satu-satunya keluarganya yang masih hidup. Sang kudan menatap masternya yang tampak kembali menjadi sendu.

”Master, tidak perlu terburu-buru. Bukan begitu, nona Marion?” Pemuda kudan tersebut tersenyum sopan dan lembut seperti biasa kepada sang tamu.

Tidak perlu terburu-buru…?
Iris R. I. Sieghart
Iris R. I. Sieghart

Female
Jumlah posting : 18
Registration date : 14.03.09

Character Info
Character Name: Iris R. I. Sieghart
Job: Kudan's Fighter
Status Poin: STR 5[+5] = 10 VIT 5 AGI 10 DEX 8[+1] = 9 INT 2[+1] = 3

Kembali Ke Atas Go down

[RP] Endless Story Empty Re: [RP] Endless Story

Post by Marion E. Gevanni Tue Apr 28, 2009 10:44 pm

Malam yang tidak biasa jika dikaitkan dengan malam-malam biasanya yang ia lewati. Untuk kali ini ada sesuatu yang berbeda dengannya. Sesuatu yang tidak biasa. Hal yang tak biasa dilakukannya bersama Llyon, kakak keduanya—dia yang selalu menjauh dari Marion, berada disini. Di tempat ini. Dalam ruang pribadi seorang bertajuk Llyon Mario yang terlihat sering menarik diri dari kehangatan yang biasa ditimbulkan oleh Nate Keehl, kakak pertamanya, yang Marion Emmaline sadari bahwa Llyon tidak memiliki kemampuan menciptakan suasana hangat seperti apa yang abangnya punya. Entah ia harus merasa takjub, bahkan terkesima dengan kesempatan kali ini. Berada tepat disamping Llyon, bercakap-cakap. Suatu hal yang langka untuk merasakannya.

Meski bukanlah keakraban yang dapat dirasakan sang adik jika ia bersama Nate Keehl.

.
.
.
.
.
Iris melengkungkan sebuah senyuman samar yang tampak nyata dari manik kembar topaznya. Sebuah senyuman khas gadis dengan helaian pirang halus panjang disampingnya. Terlukiskan sempurna bersamaan dengan angin yang sekali lagi menyapa dua entitas tak lazim diperbatasan dua wilayah yang bersekutu. Keheningan yang sudah menjadi sebuah suasana khas yang tercipta. Mengganggunya? Tidak. Sama sekali. Ada alasan mengapa ia harus merasa terganggu dengan sebuah keheningan jika ia sudah terbiasa akan hal tersebut.

Tidak, terima kasih. Untuk kali ini ia tidak mau mendengarnya.

Sang kudan mengangkat suara. Kalimat yang dirasanya dilontarkan untuk tidak menggoyahkan tekad sang Master atas pencariannya. Tak direspon benar-benar oleh sang gadis dengan bingkai ceria yang selalu tersenyum ramah.

“Tokyo sekarang ini bukanlah tempat yang luas, Iris. Hanya reruntuhan berisikan ribuan mayat di dalamnya. ‘Mereka yang beruntung’.” Seakan ia menganggap kematian adalah sebuah jalan yang benar untuk ditempuh. Namun sebenarnya ia lega, mendapati hanya ia, Marion Emmaline Gevanni, satu-satunya yang ‘hidup’ dalam kondisi yang mengenaskan saat ini. Disini. Meski terkadang ia jelas-jelas marah atas ketidakadilan yang memilihnya untuk tetap eksis dalam wujud lain.

‘Umpankan saja dirimu pada predator, Emma.’

Adalah kalimat tegas yang pasti Llyon lontarkan untuknya jika pemuda itu dapat membaca isi hati adiknya.

Iris Resha Ilumina Sieghart, nama lengkap gadis yang berada tepat disampingnya, keinginan kuat dari sosok tersebut untuk mencari sang adik benar-benar dapat dirasakan oleh Marion. Menimbulkan keambiguan tersendiri dalam benaknya. Bagaimana ia bisa tahu—“Bagaimana seorang Iris mengetahui bahwa adiknya masih hidup.” Kebiasan sang gadis untuk tidak bertanya, meski apa yang tersirat adalah sebuah pertanyaan, dan seakan ia memaksa Iris untuk bercerita. “Ceritakan padaku.” Bagaimana perasaan seorang kakak yang merindukan adiknya.
Marion E. Gevanni
Marion E. Gevanni

Female
Jumlah posting : 97
Age : 32
Registration date : 14.03.09

Character Info
Character Name: Marion Emmaline Gevanni
Job: Vampire
Status Poin: STR 7[-2]=5; VIT [+5]=5; AGI 8[+4]=12; DEX 5; INT 3

Kembali Ke Atas Go down

[RP] Endless Story Empty Re: [RP] Endless Story

Post by Iris R. I. Sieghart Wed Apr 29, 2009 6:44 pm

“Tokyo sekarang ini bukanlah tempat yang luas, Iris. Hanya reruntuhan berisikan ribuan mayat di dalamnya. ‘Mereka yang beruntung’.”

Sang surya berpendar keemasan dan mulai menjingga ketika benda langit itu mulai tertarik ke arah barat, menenggelamkan dirinya karena sudah selesai dengan tugasnya. Anak angin ikut menerbangkan dirinya, perlahan mengikuti sang surya yang kembali tidur. Sedang cakrawala masih merubahkan warnanya menjadi kemerahan bercampur jingga serta garis-garis abstrak biru tergambar jelas, seakan ‘seseorang’ tengah melukis sesuatu di langit yang adalah kanvas itu sendiri. Apa warna langit pada saat itu? Biru? Jingga? Kelabu? Merah dan semuanya berubah menjadi hitam lalu hancur. Dunianya. Rumahnya. Keluarganya. Negaranya. Semuanya hancur begitu saja dengan mudah, semudah membalikkan telapak tangan. Adiknya. Kenangan-kenangan itu tergambar dengan jelas, melekat dan tidak pernah akan hilang dari memorinya.

”—kakak, aku telah yang membunuh ayah dan ibu. Aku juga yang telah menghancurkan dunia ini. Dunia yang sebenarnya tidak perlu eksis ini..”


Hatinya berdenyut sakit perih ketika memori itu terulang kembali. Adiknya sendiri membunuh kedua orang tuanya. Mengapa? Mengapa hal itu sampai terjadi kepada mereka? Padahal mereka baik-baik saja. Dan membiarkan dirinya hidup? Padahal ia bisa saja memutuskan perjanjian darah itu dengan mudah. Leon, adiknya, menginginkannya untuk mencarinya? Terlalu banyak pikiran yang bergulat di dalam otaknya. Bola kaca zamrudnya menerawang jauh. Angin datang mengacak-acakkan rambut pirang panjangnya lalu beralih kepada sosok yang berada disampingnya ini, Marion. Gadis vampir yang baru beberapa saat yang lalu bergabung bersamanya ini pasti mengetahui ekspresi wajah yang berbeda ketika Iris mengingat kenangan-kenangan itu lagi. Pengamat yang baik, sama seperti dirinya. Mengamati lebih baik daripada melakukan sesuatu yang ceroboh.

“Bagaimana seorang Iris mengetahui bahwa adiknya masih hidup.”

Bagaimana?

“Ceritakan padaku.”

Gadis tersebut menghela nafas lalu menatap si pemuda yang setia berada disisinya.

“Karena kami berdua saling berhubungan. Salah satu dari kami tidak akan mati kecuali kami dibunuh bersamaan.” jawabnya datar, tenang, seolah itu hal yang biasa. Ekspresi wajahnya tidak berubah sama sekali. “Kalau dia hidup, aku juga pasti akan hidup. Kalau aku mati, dia tetap hidup dan aku juga akan kembali hidup.” Bibirnya merekah sebuah senyuman tenang namun hampa.

“Seperti manusia namun bukan manusia, Marion.”
Iris R. I. Sieghart
Iris R. I. Sieghart

Female
Jumlah posting : 18
Registration date : 14.03.09

Character Info
Character Name: Iris R. I. Sieghart
Job: Kudan's Fighter
Status Poin: STR 5[+5] = 10 VIT 5 AGI 10 DEX 8[+1] = 9 INT 2[+1] = 3

Kembali Ke Atas Go down

[RP] Endless Story Empty Re: [RP] Endless Story

Post by Marion E. Gevanni Wed Apr 29, 2009 9:27 pm

“Baca buku, Llyon? Semoga kedatanganku tidak mengganggumu.”

Pemuda berkacamata itu mengangguk samar, memersilakan sang adik untuk datang mengusiknya. Hanya beberapa kali gadis kecil itu berada di tempat ini, tempat yang tak kalah luasnya untuk sekedar kamar seorang anak-anak. Dengan isi yang kontras sama sekali. Terlalu banyak rak-rak berisi buku berjejer rapi dalam ruangan. Hening, seperti apa yang dapat ia prediksikan sebelumnya.

Namun apa yang membawa kaki sang gadis melangkah ketempat yang jarang dikunjunginya?—Sebuah alasan klasik, ‘karena manik hazel cerahnya masih menangkap aura kehidupan dalam ruang pribadi sang kakak’.

“Baca apa, Llyon?”





Seakan ia masih menginginkan kehidupannya sebagai seorang manusia. Sang gadis mengerjapkan topaz kuningnya beberapa kali, selayaknya manusia, menikmati suasana sarat emosi yang memeluknya. Tak satupun perasaan khusus menyusup ke dalam relung hati Marion. Terlalu terbiasa dengan kehengingan abadi yang paling setia menemani tiap detik eksistensinya.

Paras pualamnya tetap bertahan pada satu ekspresi, menunjukkan kesabaran luarbiasa pada sekeliingnya. Menunggu. Mendengarkan. Menggunakan waktu tanpa batasnya untuk bersenang-senang, karena tak ada hal lain—kewajiban yang berarti—yang dapat dilakukannya di tengah-tengah keadaan seperti ini. Menggunakan waktunya untuk berbagi? Mph. Bahwasannya tak terpikirkan sama sekali oleh sang gadis untuk melakukan hal tersebut. Tidak. Untuk siapa?—Tidak ada. Bagaimanapun, bertahan untuk kelangsungan ‘hidup’ diri sendiri masih terpatri sempurna dalam memorinya.

‘Umpankan saja dirimu pada predator, Emma.’

Kembali terngiang. Ya. Umpankan saja dirimu jika sudah bosan dengan kehidupan, dan terlunta-lunta dengan keadaan neraka tak mau menerimamu. Jenius, Llyon Mario.

—‘Karena kami berdua saling berhubungan. Salah satu dari kami tidak akan mati kecuali kami dibunuh bersamaan.’—




“Sang Iblis mati. Mengakhiri waktu tanpa batasnya—yang tentu saja asumsi itu adalah asumsi semu ketika Iblis tidak memiliki pegangan hidup. Singkatnya; ketidaktahuan akan tujuan apa yang membuat makhluk sepertinya terus eksis tanpa mengenal waktu—demi menentukan nasib seorang manusia.”

Hening.

Bagaimana pemikiran seorang gadis kecil berusia 13 tahun benar-benar dapat mencerna apa yang kakaknya katakan. Sepenggal ringkasan singkat dari legenda yang tercetak rapi dalam beratus-ratus lembaran kertas yang dibukukan.

“Hmph—tidakkah iblis itu idiot, Emma. Ia tidak butuh pegangan apapun. Dedikasikan hidupnya untuk bersenang-senang, maka ia tidak perlu ‘berkorban’—kukatakan begitu—untuk sesuatu yang pada akhirnya mengakhiri waktunya sendiri.”

Manik kembarnya menangkap sosok Llyon yang terkekeh geli dalam remang, mencemooh Iblis Dalam Cerita, menyiratkan jika pemuda berusia 15 tahun itu membenci sosok sang iblis.

“…Tidakkah iblis itu bahagia, Llyon?”





Sepersekian detik. Mimik gadis tak bernyawa itu menampakkan kekosongan. Terngiang. Seakan dibisikkan dengan suara selembut beledu berada tepat disamping telinganya. Beberapa detik yang lalu. Namun dengan keahlian tersendiri kanvas pualam tersebut kembali dengan goresan tinta yang sama seperti sebelumnya.

Kuas dengan tinta berwarna halus melukiskan senyuman yang khas. “Kuanggap itu sesuatu yang menarik dari sisi lain seorang Iris dan pertalian darah itu.”




“Tidak dituliskan begitu—”




“Aku—”




“—ceritanya terputus. Authornya meninggal terlebih dahulu.”




“—akan membantumu. Waktuku tidak akan habis.”

Seakan merasakan rambut halus di belakang lehernya meremang karena sesuatu yang tak diketahui apa penyebabnya.

Tiga jauh lebih baik dari dua, bukan begitu, Luke?”
Marion E. Gevanni
Marion E. Gevanni

Female
Jumlah posting : 97
Age : 32
Registration date : 14.03.09

Character Info
Character Name: Marion Emmaline Gevanni
Job: Vampire
Status Poin: STR 7[-2]=5; VIT [+5]=5; AGI 8[+4]=12; DEX 5; INT 3

Kembali Ke Atas Go down

[RP] Endless Story Empty Re: [RP] Endless Story

Post by Iris R. I. Sieghart Thu Apr 30, 2009 12:15 pm

”—Kakak, ikutlah bersamaku.”
“Tidak, itu tidak akan terjadi, Leon. Apa yang ada dipikiranmu sebe—“
“Ternyata kakakpun tidak mengerti ya? Eksistensi kita lebih tinggi dari mereka semua.”
“Apa maksudmu?”
“Kakak akan mengetahuinya, suatu saat nanti.”
“Tunggu! Leon!”



Mempertanyakan sebuah eksistensi kehidupan. Manusia, hewan, tumbuhan, vampir, monster, dan semua yang ada di dunia ini. Untuk apa makhluk hidup bertahan hidup, menjalani hidup, merasakan hidup, kalau suatu saat nanti, mereka akan berpisah dari kehidupan itu sendiri? Agar mereka bisa mengenal arti dan nilai sebuah kehidupan yang tengah mereka jalani. Bahagia, sakit, sedih, tertawa, menangis, marah. Semuanya itu yang membuat ada warna di dalam kehidupan makhluk hidup. Lalu, apakah ia dan adiknya termasuk salah satu dari makhluk hidup itu? Mungkin, dan juga tidak. Ia selalu mempertanyakan ekstensinya, keberadaannya, jati dirinya yang sebenarnya. Namun tidak ada jawaban dari semuanya itu. Sampai sekarang, pertanyaan-pertanyaan itu masih mendiami pikirannya. Berulang-ulang dipikirkannya, tapi tidak ada hasil. Mungkin adiknya tahu sesuatu. Dan menyembunyikan kebenaran itu darinya.

“Kuanggap itu sesuatu yang menarik dari sisi lain seorang Iris dan pertalian darah itu.”

Menarik ya..? Sisi menarik dari seorang gadis bernama Iris. Dan pertalian darah, yang masih merupakan salah satu misteri terbesar di dalam hidupnya sendiri. Tidak ada keterkejutan yang tergambar jelas di wajah pendengarnya itu. Seperti biasa, Marion tidak pernah terkejut mendengar hal-hal aneh yang selalu diceritakannya ketika mereka tengah berngobrol. Ngobrol? Sebut saja begitu. Walau sebetulnya lebih mirip pembicaraan kaku yang sering terjadi, seperti sekarang ini. Waktu terus berputar, membiarkan mereka terus berjalan mencari apa yang mereka inginkan, mereka pertahankan. Satu jalan panjang, dimulai dengan sebuah langkah kecil. Ada berapa dunia yang mesti ia datangi? Jumlahnya tak terhitung. Berbagai dunia dengan berbagai macam manusia dan ras lain. Seperti juga dunia ini. Yang entah keberapa yang dikunjunginya. Ada yang menerimanya, ada juga yang menolaknya.

“Aku—”

“—akan membantumu. Waktuku tidak akan habis.”


Tiga jauh lebih baik dari dua, bukan begitu, Luke?”


Si pemuda berambut biru gelap terkejut akan perkataan sang gadis vampir. Sebuah anggukan pelan dan senyum ramah segera terhias di wajah si pemuda. Ditatapnya warna hijau jernih dari bola kaca sang Master. Ada sebuah reaksi yang timbul dari ekspresi wajah datar itu. Sesuatu yang juga tidak ditebak oleh pemiliknya sendiri. Manik hijau kembar menatap si tamu dengan pandangan heran dan juga sesuatu yang tidak terjelaskan. Kepalanya meneleng pelan, disusul sebuah senyuman lembut terlukis di wajah sang pencari eksistensi yang sudah jarang diperlihatkannya semenjak peristiwa itu. Haruskah ia senang? Bahagia? Ia juga mempunyai perasaan dan emosi selayaknya seorang makhluk hidup.

“Terima kasih banyak, Marion.” senyumnya. “Terima kasih banyak, sudah mau membantuku.”
Iris R. I. Sieghart
Iris R. I. Sieghart

Female
Jumlah posting : 18
Registration date : 14.03.09

Character Info
Character Name: Iris R. I. Sieghart
Job: Kudan's Fighter
Status Poin: STR 5[+5] = 10 VIT 5 AGI 10 DEX 8[+1] = 9 INT 2[+1] = 3

Kembali Ke Atas Go down

[RP] Endless Story Empty Re: [RP] Endless Story

Post by Marion E. Gevanni Thu Apr 30, 2009 4:59 pm

Tidakkah ia merasakan keambiguan dari beberapa hal. Emosi simpel yang jarang dirasakannya, meski hal tersebut tak menimbulkan suatu ekspresi tersendiri dari kanvas emosinya. Tak menandakan apapun, dan keambiguan apakah yang dirasakannya suatu pertanda yang baik, atau sebaliknya.

Guratan halus abadi ditujukan untuk entitas disampingnya, tertawa renyah.

“Never mind.”

Quoique vous m’ayez rejeté mais je ferai ce que je veux faire.


Manik topaz tersebut mengerling pada langit yang menggelap. Kembali menyembunyikan kuasa sinarnya layaknya hari-hari sebelumnya, tak banyak berubah, sesuatu yang sama, dan terus berulang-ulang. “Sudah gelap, kembali?” Tanyanya antusias. “Ah, tapi masih terlalu pagi untuk pulang, mm. Kemana tujuanmu setelah ini? Aku masih ingin bermain-main.”
Marion E. Gevanni
Marion E. Gevanni

Female
Jumlah posting : 97
Age : 32
Registration date : 14.03.09

Character Info
Character Name: Marion Emmaline Gevanni
Job: Vampire
Status Poin: STR 7[-2]=5; VIT [+5]=5; AGI 8[+4]=12; DEX 5; INT 3

Kembali Ke Atas Go down

[RP] Endless Story Empty Re: [RP] Endless Story

Post by Sponsored content


Sponsored content


Kembali Ke Atas Go down

Kembali Ke Atas


 
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik