[RP] Skirmish! Battle of the Towers!

Malam menjelang di Tokyo Tower, beberapa orang masih berjalan jalan di luar ruangan mereka, Allan von Gauntwald salah satunya, seorang Sword Master yang selalu membawa kedua pedangnya, Akai Suzu dan Siegmund. Tidak seperti malam biasa, malam itu, sebuah pengumuman diteruskan dari mulut ke mulut, orang ke orang, mata bertemu mata, dan pesan itu disampaikan, saat itu salah seorang penduduk bertemu dengan Allan.

"Dengar, berita ini harus disampaikan, orang orang yang belum diberitahu bisa kau lihat dengan matamu setelah kau menerima berita ini. Leader Wang telah mengumumkan besok mulai dari pagi hari akan ada pelatihan besar besaran, pertarungan dibolehkan di bagian manapun dari Tower. Beritahu ini pada yang lain, secepatnya."

Penduduk itupun menghilang lagi kedalam kegelapan, Allan merasa ada sesuatu yang berubah, matanya melihat sebuah bendera diatas setiap orang, ada yang bertuliskan "YA" dan ada yang bertuliskan "TIDAK". Segera setelah mengetahui berita ini, dia memutuskan untuk menuju kediaman kenalannya yang paling dekat dari tempatnya berdiri : Leroy.

di beranda rumahnya, vienne duduk di beranda rumahnya sambil minum teh dan mengelus-elus kucing kesayangannya. "malam ini indah sekali.." katanya sambil melihat langit malam yg sedikit berawan. "hhe..semoga saja besok aku bisa bertemu kazune. kyaaa~" kata rienne. "apa sih? ga nyambung tauk. tapi emang sih, hari ini damai banget. tapi..kok rasanya aneh ya?" kata vienne sambil meminum tehnya yg masih panas perlahan-lahan. "ara? yg benar? rasanya tidak ada yg aneh." kata rienne. vienne menutup matanya dan berkonsentrasi mendengar suara di sekeliling. rienne menunggu kata-kata vienne selanjutnya. rienne tahu kata-kata vienne kali ini bukan main-main kalau dia sudah berkonsentrasi seperti itu.

vienne kembali membuka matanya. "masa, di malam selarut ini masih banyak orang berjalan-jalan di kota, bukan berjalan, tapi seperti berlari." katanya. "eh? artinya apa?" tanya rienne. vienne mengambil cermin sakunya dan berdiri di tengah taman. terbentuk lingkaran sihir di tanah, cermin itu mulai menunjukkan pemandangan yg tidak asing lagi. pemandangan kota di malam hari. namun pemandangannya sedikit aneh. orang-orang berlari di kegelapan. lalu vienne melihat allan sedang berbicara dengan seseorang. hanya sebentar, dan allan langsung pergi.

"hem..sepertinya ada hal yg tidak kita ketahui. tapi allan tahu." kata vienne. "hal apa? hal yg bagaimana dulu?". namun, pertanyaan rienne tidak dijawab oleh vienne. "rienne, lebih baik kita bersiap-siap." kata vienne sambil berjalan ke dalam rumah. "kita mau ngapain? malam-malam begini?" tanya rienne lagi. "mencari allan dan mencari tahu apa yg sebenarnya terjadi".

Sementara itu Leroy berada di salah satu lorong ventilasi yang menghubungkan ruangan Kazune dengan mesin generator di luar. Leroy tiduran di lorong yang gelap dan dingin itu dan sesekali mendengarkan kabar bahwa akan ada pelatihan besar-besaran pada waktu yang dekat. Sambil mencondongkan tubuh ke depan, Leroy mencoba mendengarkan lebih jelas lagi.

Hmm, sepertinya menarik.. Mungkin kuikuti saja deh, tapi sekarang masih jam segini...lanjut tidur saja deh. Pikirnya lalu kembali memasukkan tubuh ke "ruang" tidurnya yang aneh bin ajaib itu.

Pagi Harinya...

lokasi: sebuah lapangan terbuka di daerah Tokyo tower.

"Wuuuah... banyak orang yang berkumpul ya..." Ujar Kazune. Hari ini dia juga akan ikut dalam pelatihan ini. Warga yang tidak mau ikut berdiam di rumah mereka, sebagian lagi memilih untuk menyaksikan dari jarak jauh.

Sistemnya adalah melawan satu orang, tidak boleh melukai lawan dengan parah, tidak boleh membunuh juga. Dan tentunya tidak boleh merusak bangunan yang ada di sekitar.

"aku ingin tahu dengan siapa aku kan berduel..." Kazune sedang memegang sebuah poster yang berisi susunan-susunan petarung. DIa sendiri belum tahu dengan siapa dia akan dipasangkan. Poster itu berisi nomor urut yang akan diambil peserta setelah mengambil nomor undian.

OOT: maaf ya kalau aku percepat alurnya, kalian teruskan aja. Nah, untuk bagian kalian mencari info tulis aja sebagai flash back.

Pada malam hari... Allan merasa ada yang mengikutinya, auranya menunjukkan kalau yang mengikutinya punya kemampuan sihir yang cukup besar, namun ada dua frekuensi berbeda yang dirasakannya, setahunya hanya ada satu orang yang seperti ini.

"Rienne, mengikutiku?" Allan berhenti berjalan. Dia menghadap Rienne.
"Leader Wang berkata besok akan ada pelatihan besar besaran dengan cara pertarungan, itu yang kudengar dari orang pertama, orang kedua mengatakan kalau pertarungan akan diadakan di bagian bagian tertentu dari Tower, tidak di semua bagian."

"Kalau tidak ada lagi yang akan kautanyakan, pulanglah dan bersiap untuk besok." Allan melanjutkan apa yang akan dia lakukan. Dia melihat Leroy dan melihat bendera di atasnya "YA". Dia tersenyum kecil, lalu pulang.

Keesokan harinya, terdengar pengumuman tambahan dari Leader : Pemenang akan mendapatkan sebuah item langka yang bisa digunakan untuk banyak hal. Allan melihat pengumuman di selebaran: Pertarungan pertama akan dilakukan di bagian luar tower, tepat di bagian-bagian pintu masuk: Timur, Utara, Barat, Selatan. Siapapun yang kesana akan bertarung, dan berapapun orang bisa masuk kesana, hanya empat orang yang bertahan dari pertarungan boleh maju lebih dalam. 16 orang yang lolos akan bertarung tepat dibawah Tokyo Tower dalam pertarungan Free-for All sama seperti babak pertama, yang diloloskan dari babak kedua ini sebanyak lima orang. Lima orang ini akan naik ke puncak menara untuk melawan Leader dalam pertarungan Battle Royale. Orang yang terakhir bertahan, adalah pemenangnya.

"Tempat paling dekat dari sini... Pintu Selatan. Allan lalu bergegas ke Pintu Selatan dengan peralatan yang biasa dibawanya.

OOT :wadoh??bingung..peraturanya yg bener yg mana??
_________________________________________________________

mendengar kata "item langka" semangat tempur Vienne berkobar. warna matanya yg merah menyala seakan tepat menggambarkan semangatnya.

"Apaaa?! kamu mau ikut???" jerit rienne tidak percaya. "item langka rie, Item langkaa!! aku harus dapet..nyem.." jawab Vienne sambil mengunyah roti buatan rienne. setelah menghabiskan rotinya dia menuju gudang hartanya. bisa dilihat 2 rak sebelah kiri terdapat banyak pedang dan senjata tajam lainnya. "hum..mungkin aku butuh dua pisau kecil ini, pisau lipatku, dan..nyehehehe.." vienne mengambil pedang yang lumayan besar, tapi ringan, berwarna hitam legam. "sudah lama ya? Kuro-chan? ayo kita bersenang-senang.." katanya pada pedang itu. "ya ampun, kau menamai pedang itu? seleramu jelek sekali..ga ada nama yg bagusan dikit ditu?" sindir rienne.

vienne tidak perduli dan melangkah menuju rak obat. dia mengambil boto-botol kecil dan dimasukkan di tempat botol sabuknya. "healing potion, check. Violet potion, check, ng...oh, sleeping powder, white toxic, ok!" kata rienne semangat.

setelah bersiap-siap dan mengunci toko, Vienne berlari menuju tempat pertarungan. "yeah!!!!" teriaknya tanpa memperdulikan orang-orang yg memandangnya aneh. Vienne memang terlalu bersemangat.

Sesampainya di Pintu Selatan, Allan melihat banyak yang sedang menunggu mulainya pertarungan di gerbang, ada penduduk yang membawa pedang, ada juga yang membawa tombak ataupun senjata api, ada juga yang membawa tongkat sihir, mereka semua sudah menyiapkan senjatanya, hanya tinggal menunggu aba-aba dilepaskan.



=================================================

ayo ayo masih ditunggu.

OOT: latihan bertarung yak??

===

Sakurano mengintip tak jauh dari lapangan terbuka itu. Memang tampak ramai, tapi ia tak berminat kesana.

Ia berjongkok sambil bersandar pada batang pohon.

"Sial! Kenapa sih kalo ama darah mutan aku nggak takut?! Tapi ama darah manusia aku bisa segini takutnya?! Padahal aku kan seorang penembak. Masa' aku sepengecut ini?!!" ia berteriak marah didalam hati pada dirinya sendiri. Tangannya sudah bergetar hebat entah karena kesal atau takut.

vienne melihat lapangan yg ramai. terlalu banyak orang di sana, namun dia mengenali satu sosok. Kazune.

"yo!" sapanya sambil menepuk pundak Kazune. "vienne disini. hehehe... ikutan juga? mau ikut di gate mana?" tanyanya. dia melihat orang-orang sekelilingnya. aura pertasungan membuatnya sangat bersemangat.

Keesokan harinya.

Leroy terbangun dari lorong gelap tempat ia tertidur kemaren dan terjeduk saat ia berusaha bangun. Uhh, harusnya aku menyadari aku sedang berada di lorong. Pikirnya sambil memegang kepalanya yang sakit dan baru teringat hari ini ada pertandingan. Belum apa-apa, lifepoint sudah berkurang pagi ini. Huuuh! Pikirnya lalu beranjak merangkak keluar dari lorong ventilasi dan muncul di belakang gedung. Cahaya matahari membutakan matanya. Leroy merenggangkan tubuhnya sambil menggosok-gosok matanya.

Sambil melangkah santai ke tempat pertandingan, ia mengeluarkan sebuah kaleng kecil yang bertuliskan "Sardine" dari ranselnya dan memakan isinya berusaha membiasakan matanya dengan sinar matahari. Setelah puas dengan makan paginya dan melempar kaleng tersebut ke sembarang tempat, Leroy mengeluarkan kedua Lightsabernya dan mengayun-ayunkan Lightsabernya sekedar untuk pemanasan pertandingan nanti.

"Yak! Siap!" Ujar Leroy semangat lalu melompat dari kotak kayu terdekat dan memanjat ke atap gedung. Dengan kecepatan Leroy, dari tempat ia berpijak sekarang tidak mungkin terlambat ke area pertandingan. Dengan beberapa lompatan gedung ke gedung, ia sampai ke area pertandingan yang ramai.

Leroy berjongkok dari atap gedung dan menyipitkan matanya, berusaha mencari tahu siapa lawannya dari papan pengumuman.

"Oh... Vienne, aku akan ambil gate timur, aku juga harus mengawasi. Kamu sendiri?" tanya Kazune pada Vienne.

"Ah! aku lupa! aku harus memberitahukan satu lagi peraturan!" Kazune lari dan berterika meminta perhatian. Semua orang memeperhatikannya.

"Yak! Ada tambahan peraturan! Kalian tidak boleh sampai membunuh atau membuat orang lain terluka. Bagaimana pun juga ini adalah latihan! Tolong perhatikan hal ini. Masa kalian mau membunuh kawan sendiri?" Teriak Kazune.

Setelah itu Kazune turun dan ikut berkumpul dengan yang lainnya. Lalu pertarungan pun dimulai!

"hati-hati jangan sampai terluka!" kazune menepuk bahu Vienne dan menghilang dari pandangan dengan seketika.


========
OOT: Ayo! battle start! ingat jangan membunuh atau membuat cahar orang lain terluka parah, siapapun itu.

“...Aha. Telah dimulai..” gumaman kecil terlontar dari mulut Himeta.

“Maaf, ya. Jangan mencariku, kalian semua. Aku hanya penonton jarak jauh, lho” ujarnya sambil tersenyum licik. Ia memang hanya menonton dari atap rumahnya.

“...benar juga, teropong..”, Himeta masuk ke dalam rumahnya untuk mencari benda itu.

-----
@sakurano: pohon apa yang dapat bertahan dari hujan asam?

Hayate, yang berdiri tidak jauh dari situ terkejut berkata, "Pelatihan? Aku tak pernah dengar". Ia lalu melanjutkan," Well, sepertinya itu menyenangkan. Dimana tepatnya diadakan?"

pertarungan pun dimulai... kazune mengambil start dari gerbang timur.

beberapa orang menyerangnya, tapi insting menghindar Kazune lebih kuat dibandingkan serangan mereka.
Kazune berlari Zig-zag, menunduk, melompat, bahkan melompati kepala orang untk menghindari serangan. Kazune mencari sudut yang pas untuk menyerang. Akhirnya Kazune menemukan sudut yang pas dan mengeluarkan sebuah electric whip. Voltasenya kecil, hanya akan membuat seseorang kaget atau pingsan paling parah.

kazune menggunakan pecutnya itu dan 5 orang jatuh, dua pingsan.

'Aku adalah seorang vice leade, jangan harap akan mengalahkanku dengan mudah!"

OOT: list barang
List barang bawaan Kazune:
- 5 botol sedang healing potion
- 5 botol kecil obat tidur
- hand gun-nya beserta peluru yang mengeluarkan jaring.
- cambuk elektrik dengan durasi hidup 24 jam.
- kipas dengan elemen angin untuk menjauhkan musuh.
- tongkat yang bisa dilipat dengan elemen elektrik.

"Hmm ... Some miserable foes..." ujarnya menggerutu lalu melompat turun dari atap gedung yang baginya itu hanyalah hal kecil untuk maling proffesional seperti dia. Tak kuduga lawanku ini hanya orang tak dikenal, apa pangkatnya? bawahan? rakyat biasa yang ingin coba-coba? Hmph.. Pikirnya meremehkan.

Waktu telah ditetapkan dan lawan tandingnya telah menunggu di arena. Lawannya seorang lelaki bertubuh besar dan membawa sebuah gada yang tak kalah besar nya dari lelaki tersebut.

Pfft

Leroy menggerutu selama melangkah naik ke atas arena. Lelaki besar tersebut mengerang dan meneriakkan Warcry membuat seluruh bulu kuduk seluruh penonton berdiri. Leroy kini berada tak lebih dari 5 meter darinya. Sambil mengorek salah satu telinganya dengan jari kelingkingnya, "Mulailah..."

"Keluarkan senjatamu, lelaki sombong!" ujar lelaki tersebut dengan geram.

"Tak butuh." jawab Leroy singkat, masih mengorek telinganya.

Mendengar jawaban super cuek itu membuat lelaki tersebut mengamuk dan menerjang ke arah Leroy dan segera mengayunkan gadanya tepat ke arah kepala Leroy. Dengan gerakan santai, Leroy hanya perlu menepak 2 langkah ke kiri untuk menghindari serangannya. Tanpa mengurangi jeda serangannya, lelaki tersebut kembali mengayunkan gadanya horizontal ke arah Leroy yang sekali lagi hanya dengan menunduk saja sudah bisa menghindarinya.

"Ayolah, setidaknya buat aku berlari sedikit." ejek Leroy yang kini menggaruk-garuk tangannya.

Makin mengamuk, lelaki tersebut mengayunkan gadanya bagai kesurupan namun tidak membuahkan hasil, hanya menghancurkan lantai arena saja. Kesal karena tidak bisa mengenai Leroy, ia melempar gadanya ke arah Leroy yang dihindari dengan santai dan cuek lalu menangkap Leroy dengan kedua tangannya yang besar.

Tersentak sedikit, ekspresi Leroy kembali melunak. "Hmmm, lalu?" tanyanya sinis dan menatap lelaki tersebut dengan pandangan menantang. Seperti api yang dilempar minyak, lelaki tersebut makin mengamuk dan meremukkan tulang Leroy ... atau seperti yang diharapkannya. Namun Leroy telah melepaskan diri hanya dengan melunakkan tulang-tulangnya sedikit saja lalu seperti kain yang sangat tipis, Leroy meluncur dari cengkeraman lelaki tersebut. Dengan cepat dan keras, Leroy menyikut perutnya, membalikkan badannya lalu melompat dan menendang dagunya dengan lutut membuat lelaki tersebut terjatuh dengan kedua lutut di tanah.

"tidak boleh melukai lawan ya..." gumam Vienne. "baguslah! Rie, bantuin aku donk." . Rienne muncul, dia mengambil white toxic, healing potion, dan sleeping powder. dia mencampurkan ketiganya. jadilah cairan bening, yg dia namakan yasa potion. ramuan ini kalau masuk luka atau darah akan membuat orang yg terluka tertidur sampai dia pulih sempurna. bekerja cepat karena dicampur white toxic, yg berfungsi mempercepat efek ramuan yg dicampurkan dengannya. rienne melumurkan ramuan itu ke punggung pedanya Vienne. "ok, sudah selesai." kata rienne.

"ok! kita berangkat!" kata Vienne, dia muncul, dan langsung berlari ke arah gerbang utara.

dan pertarungan dimulai. banyak yg meremehkan penampilan Vienne karena dia perempuan dan sedikit mungil, tapi ternyata dengan tubuhnya yg semungil itu dia bisa bergerak dengan cepat. seorang laki-laki besar mencoba menangkapnya dari belakang. dengan cepat dia menyentuh tanah dan membuat lingkaran sihir. voila, laki-laki itu terikat oleh tanah dan vienne langsung menghantam tengkuknya. dan pingsanlah orang itu. "rubuh satu.." gumam Vienne. namun tiba-tiba dia dibekap dari belakang, dengan pisau lipat dia menggores sedikit lengan orang itu. dan rubuhlah dia seketika. orang itu pingsan. "dua.." gumamnya senang.

vienne semakin senang, dia berlari dengan cepat diantara orang orang yg sedang bertarun, menebarkan sleeping powder yg dicampur dengan white toxic dan mengubahnya menjadi gas. 5 orang dalam jangkauan gas itu langsung rubuh. "selamat tidur!! hahaha...7! semakin menarik saja!". dengan sihir dia mengurung orang-orang yg tertidur itu dengan kubah yg dia buat dari tanah. dan hasilnya cukup keras.

Vienne benar-benar tenggelam dalam pertarungannya itu. dia sangat menikmatinya.

dari belakang, seseorang mencoba memukulnya dengan punggung pedang. *hup* vienne berhasil menghindar dan menahan serangan orang itu dengan pedang hitamnya. vienne terkejut melihat orang yg menyerangnya. "ah..kau..." katanya. orang itu melihatnya dengan bingung. "aha! lengah!" vienne langsung membuat pedang orang itu terlempar dan menjegalnya. orang itu jatuh. "yoe lose! see u then my fren! ehehehe..." katanya sambil mencari mangsa lainnya.
_______________________________________________________________________

OOT:
sleeping powdernya Rienne ini agak unik, bisa ngebuat orang-orangnya tidur sampai 1 jam.. yah, kalo diitung 4 post boleh lah..tapi kalo uda digabung sama yg lain kecuali sama white toxic, waktu tidurnya berkurang jadi setengah jam, alias..2 post.

"hara? Aku yang sampai duluan di sini?" Kazune celingukan menunggu orang lain di ronde berikutnya. Dia sudah lolos dari ronde pertama dengan cukup mudha. Berarti yang 16 orang ini akan lebih tangguh dari yang lain. Kazune sempat berpikir bagaimana kalau lawannya Rienne dan Vienne? Hem... dia tidak akan membuat mereka terluka sekaligus tidak akan mengalah pada gadis yang disukainya itu.

Kazune sedang duduk menanti yang lain. Dia menegluarkans sebuah teropong dan mengawasi yang lain yang sedang bertarung. kalau-kalau ada yang melanggar peraturan.

Belum ada pelanggaran yang terjadi sejauh ini. Kazune hanya melihat Leroy yang sedang asyik bertarung dan Vienne yang membuat banyak orang tertidur. Hemm... kazune merogoh-rogoh saku jubahnya, dia menemukan sebuah botol kecil yang tidak termasuk dalam list barang bawaannya. Obat itu adalah obat anti ramuan penidur. kazune mengucapkan mantra dan langsung mengaknya karena dia takut kalau lawannya menggunakan obat tidur untuk melumpuhkannya. Ramuan itu baru Kazune saja yang menemukannya sejauh ini.

"Tinggal menunggu peserta lain..." gumam Kazune melihat jumlah peserta yang mulai berkurang.

Dan pertarungan pun dimulai. Para penduduk yang sudah menyiapkan senjata mereka mulai saling menyerang satu sama lain. Allan berhadapan dengan seseorang yang membawa senjata tombak.

"Ayo!" teriak Allan menyemangati.

"Heh, terimakasih... majulah!" teriak orang itu.

"Kalau begitu, aku duluan!" Allan menerjang maju dengan Akai Suzu. Orang tadi juga maju... *TRANG!* Ujung tombak orang tadi dan Akai Suzu beradu.

"Wow! Kuat!" kata orang tadi.

"Terimakasih, kau juga!". Dengan sekuat tenaga, Allan akhirnya berhasil mendorong orang itu.

"Sekarang giliranku!" Teriak orang itu, dia memposisikan tombaknya disamping tubuhnya, tombak itu diarahkan lurus kedepan. Dia lalu berlari kearah Allan.

"Lance Jousting!". pikir Allan, dia segera memposisikan Akai Suzu didepan tubuhnya dan menahannya dengan kedua tangannya. Namun orang itu berteriak. sambil memajukan tangan kirinya.

"Shatter!" Tiba-tiba Allan merasakan sebuah dorongan kuat, dia dan pedangnya terdorong kebelakang.

"Sihir sambil menggunakan Lance Jousting? Hebat sekali!". Allan mencoba mengatur nafasnya yang ritmenya kacau.

"Terimakasih!" Orang itu terus menerjang maju, Pedang siap didepan tubuh Allan. Tepat saat orang itu sangat dekat, Allan berguling ke kiri dan menebaskan pedangnya ke belakang tubuhnya... *JRAT!* Darah menyembur dari bagian belakang orang itu. Dia lalu terhempas dan jatuh.

"*huff...huff*Sudah kuduga... aku tidak bisa menang melawanmu."

"*Huff...huff*Kau tahu, kalau aku tidak tahu sama sekali pola serangan Lance, aku tidak akan menang... kau bahkan bisa menggunakan sihir saat Jousting..."

"Haha... tidak usah menghiburku begitu... majulah, kalahkan yang lain!" Orang itu lalu dibawa pergi dengan tandu oleh para perawat.

"Huff... sekarang... siapa...?" katanya sambil melihat ke kerumunan orang yang sedang bertarung.

"unyuuu~ huwh...dari tadi perasaan aku cuma lari-lari aja" katavienne sambil melihat orang-orang yg ambruk dan tim medis yg lalu-lalang mengangkut orang-orang yg pingsan karenanya. "hem..kazune pasti udah masuk ronde 2" kata rienne. "sepertinya begitu. dia bukan orang yg cepat kalah dan suka kekalahan."

"hem..ada orang lagi? kalo nggak mau lanjut nih?? ada nggak?" katanya dengan keras. seakkan menantang. mau bagaimana lagi, semangat vienne memang susah unntuk dipadamkan. "tunggu! kalo nanti kita lawan kazune gimana?" tanya rienne dengan panik. vienne hanya tersenyum. "ya tinggal lawan saja. gitu aja kok repot?"

"Wah... Allan sangat bersemangat ya... sepertinya akan seru bertarung dengannya..." Ujar Kazune.

Dia masih terus memperhatikan jalannya pertarungan. Ada beberapa peserta yang digotong. Ups! sepertinya banyak yang terlalu bersemangat. kazune akan memperingatkan mereka nanti.

"Tampaknya masih lama ya..." kazune masih melihat semuanya dengan teropong miliknya. Rasanya seru sekali menonton pertarungan ronde satu itu.

Beberapa lama berselang, peserta yang bertarung pun sisa sangat sedikit. Akhirnya, Allan menjadi salah satu yang maju ke babak 2

"*huff...huff...glek..glek*Puah! Potion selalu berguna di saat seperti ini." ucap Allan sembari menegak Potion miliknya. Dia melanjutkan jalannya ke ronde 2.

Sesampainya di ronde dua, dia bertemu muka muka yang sudah dikenalnya...


=======================================
mau turnamen aja ini? oke... ak lawan sapa? sapa aja boleh.

Vienne masih berdiri di gerbang utara. "ga ada lagi?? ya sudah. aku lanjut ke round 2 ya....maaf telah merepotkan" katanya dengan senyum mengejek.

sesampainya di tempat untuk round 2, vienne sedikit kaget dengan orang-orang yg akan di lawannya. "aah!! Kazune? Allan?". "waw..skenario paling buruk terjadi vie.."keluh rienne.

tanpa ba-bi-bu lagi vienne langsung duduk di tengah-tengah keramaian. memejamkan mata mencoba memulihkan dirinya semaksimal mungkin. menunggu peserta lain datang.

"Hai kalian semua! lama sekali, tapi terima kasih telah memberikanku tontonan menarik." Kazune menyapa mereka yang telah sampai di ronde ke dua ini.

Ingatkah kalian kalau Kazune itu vice leader? Kazune masih agak heran kenapa orang-ornag kaget melihatnya, apa dia datang terlalu cepat? apa dia seharusnya memang tidak usah ikut pelatihan ini?

Kazune masih menunggu yang lainnya, saat sedang menunggu dia sempat membuat no untuk pengundian peserta yang sudah di rancangnya di dalam skema yang ada di poster yang tadi di pegangnya.

"Nanti kalau kalian sudah selesai, ambil no urut dan lihat di poster yang aku bawa ini siapa lawan kalian." tambah kazune pada peserta yang sudah sampai.

"Heeee? 4? wah... itu artinya shi... semoga beruntung!" ujar Kazune sambil tersenyum.

"Ayo2 Siapa yang belum ambil no undiannya?? silahkan ambil di sini." Kazune menawarkan pada yang lainnya.

Kazune yang bosan menunggu orang lain mengambil, akhirnya memilih untuk mengambil salah satu nomor undian.

"Ara? nomor satu? ahahahaha..." Kazune tersenyum melihat nomor undiannya. Wah... dia bahkan tidak memikirkan soal nomor yang diambilnya adalah nomor yang paling dihindari oleh semua orang.