[RP] Academy the Firs Time

...

Sebuah pembukaan dari Free Moving Roleplay.

Lokasi: Aula,

Acara pertemuan pagi setelah libur musim panas. Seluruh siswa-siswi SMU CLAMP Academy kembali pada keseharian pembelajaran mereka. Suasana pagi itu cerah seperti biasa di musim gugur yang hanya sedikit berangin. Kebanyakan siswa masih saling mengobrol menunggu adanya seseorang yang biasa berdiri mengisi podium di atas panggung di tempat itu.

"Kamui-san... Kamui-san..." Subaru berbisik pada ketua OSIS-nya tanpa melirik. Ia hanya agak khawatir melihat suasana yang keruh tidak beraturan seperti itu dari balik panggung.

"Kamui-san ini saatnya pidato pagi," lanjutnya lagi sambil melirik Kamui.

Setelah melewatkan libur musim panas, siswa kembali pada keseharian pembelajaran mereka. Pada hari yang cerah ini di adakan acara pertemuan setelah libur musim panas. Semua siswa-siswi SMU CLAMP Academy berkumpul di Aula CLAMP Academy, mereka menunggu ada yang mengisi podium di atas panggung. Yup, Kamui lah orangnya.

Dengan hati yang gugup karena tidak terbiasa dengan orang banyak Kamui pun bingung berkata apa. Walaupun seperti ini Kamui sudah sering melakukannya sebagai mana-hal- ketua OSIS SMU CLAMP Academy ini.

" ehm..ehm.. Mohon Perhatian semuanya, Selamat pagi semuanya...." sambil menaikin ke atas panggung yang seperti nya canggung terlihat di depan orang banyak. Subaru sebagai wakil ketua OSIS pun menyuruh cepat berpidato pagi. Kamui berbalik melirik Subaru, " waduh.. " sambil memperlihtkan wajah bingung.

Hari itu hari pertama sekolah setelah libur musim panas. Saat ini Syaoran sedang berada di aula. Ia memegang catatan kecil.

Ia sudah mengisi tekadnya untuk menjalani hari pertama sekolah ini dengan baik.
"Jam pertama, pembacaan pidato di aula. Pembicaranya Kamui-san. Lho? Dimana Kamui-san?" tanyanya pada dirinya sendiri. Sebagai bendahara OSIS, ia juga merasa sedikit bertanggung jawab akan keberadaan ketua OSISnya.

Setelah berkeliling mencari, akhirnya ia menemukan sang Ketua OSIS, yang ternyata telah naik ke atas podium dengan kebingungan. Ia juga menemukan wakilnya. "Subaru-san, ada apa dengan Kamui-san?"


===========================================================

OOT : kok sy merasa sifatnya itu syaoran TRC ya??

Entah mengapa melihat Kamui sebegitu tegangnya Subaru ikut tidak fokus. Sampai kemudian Kamui meliriknya yang sedang bersembunyi di balik tirai di pinggir panggung.

"Hah, apa?" ia bertanya balik sambil mengangkat tangannya. Setelah diam sesaat akhirnya Subaru sadar. "Ooh... naskah pidatonya!" sesegera mungkin ia kemudian mengambil tumpukkan naskan setebal dosa Kamus Besar Bahasa Jepang itu, kemudian memberikannya pada Kamui.

Setelahnya tiba-tiba Syaoran si bendahara menyapanya, reflek membuat Subaru yang tegang semakin kaget, "Aah, Syaoran-san... ini eh, itu Kamui-san..." ia agak bingung juga memilah kata. "Oh, mungkin agak sedikit tegang setelah liburan."

"kyaaa! Ioryogi-san kita terlambat." kobato, si sekretaris osis berlari menuju clamp academy. Tak lupa dia mengenakan topinya.

untungnya tidak terlalu telat. Kobato langsung memasuki aula, tapi karena kecerobohannya dia tersandung dan terguling ke depan panggung.
"ah! Maaf!" kobato langsung berdiri dan pergi menemui subaru karena kamui sedang pidato.

"maaf aku terlambat!" kobato meminta maaf lalu rambutnya tersangkut di baju subaru. "aduuh...".
kobato memang sial...

Syaoran menepuk punggung Subaru yang tampaknya kebingungan, "Jangan terlalu tegang Subaru-san..." katanya sambil tersenyum.

"Begitu..." responnya setelah mendengar penjelasan singkat dari Subaru. "Aku harap tidak terjadi yang aneh-aneh" ujarnya.

Ia kemudian duduk di bangku barisan OSIS. Mendengarkan pidato dari Kamui sang ketua OSIS, yang mungkin akan panjang, setelah melihat naskah yang setebal dosa buku kamus itu.

Lalu ia melihat Kobato, sang sekertaris OSIS, datang terlambat dan rambutnya tersangkut di baju Subaru. Syaoran segera bangun dan menolongnya. "Terlambat di hari pertama ya? Kobato-san..." katanya sambil tersenyum.

========================================================
OOT : tuh kan? saya merasa syaoran TRC!!

Sepertinya Kamui yang gugup ini saat berpidato bersembunyi di balik tirai di pinggir pangung. Saat melihat Subaru membawa naskah pidato dengan tebal yang menyamai dengan Kamus Bahasa Jepang wajah Kamui langsung berubah menjadi bingung.


Kamui sekali lagi mencoba sapa yang berada di Aula itu yang tadi semapt tidak di perhatikan. " Ehm..Ehm.. Mohon perhatiannya" sambil melihat kiri kanan masih banyak siswa-siswi yang tidak memperhatikan Kamui. " MOHON PERHATIANNYA! " kamui yang canggung itu suara nya terdengar keras sekali di telinga para siswa dan para siswa pun diam.


" Mohon perhatiannya, Selamat Pagi! Di Pagi hari yang cerah ini kita akan memasuki hari dimana kita melanjutkan kegiatan keseharian kita yang sebelumnya kita sudah melewati libur musim panas ini........ " Kamui makin berbicara makin kecil suaranya. Kamui dengan wajah terpuruk melirik kembali Subaru.

Subaru hanya bernapas lega begitu melihat sang naskah sudah berada di orang yang tepat... namun kemudian sepertinya sesuatu terjadi. Rambut panjang Kobato tersangkut di kancing bajunya.

"Aaah... Kobato-san... sebentar-sebentar!" sebenarnya niat Subaru baik, melepaskan rambut-rambut itu. Akan tetapi karena Kobato yang tidak bisa diam ia jadi menarik rambut itu, alias menjenggutnya.

Dan satu lirikan dari Kamui tidak terperhatikan olehnya, "Sebentar... Kamui-san!" ucapnya, agak sibuk sendiri.

Melihat Subaru yang dari tadi tampak repot dan tegang, Syaoran kembali menepuk punggungnya. "Tenanglah, Subaru-san! Rileks saja..."

Ia berhasil. Syaoran berhasil membuat sang wakil ketua OSIS itu lebih tenang.

Kamui yang bingung ingin berpidato apa berbalik lagi melihat Subaru yang sibuk dengan Kobato. Kamui tidak ingin merepotkan mereka semua jadi Kamui berusaha kembali lagi melihat siswa-siswi yang sedang menunggu Kamui berpidato.


Melirik kiri dan kanan semua siswa-siswi terpaku melihat Kamui di atas panggung untuk berpidato membuat muka Kamui makin bingung. " Sebaiknya di pagi hari yang cerah ini kita termotivasi lagi untuk melakukan ..... " sepertinya Kamui merasa salah mengucapkan pidato. Muka Kamui pun tersipu malu kembali. "hm.."sambil menundukkan kepalanya. " Pada hari yang cerah ini...." lagi-lagi Kamui melakukan kesalahan . Well, karena sudah melewatkan libur musim panas yang panjang ini. Menarik napas kembali " AH..."

"Sudah kuduga akan terjadi yang aneh-aneh!" kata Syaoran tersenyum. Ia senang melihat Kamui yang seperti serba salah di podium itu.

============================================================
OOT : sori pendek!... gatau mau nulis apa lagi...

Subaru menghela nafasnya, "Aaah Syaoran-san terima kasih..." akhirnya ia bisa melepaskan jeratan rambut Kobato dari kancing bajunya.

"Wa...wah, nampaknya ketua kita dalam masalah, bagaimana ini?" Subaru ikut kebingungan, pribadinya aneh juga dirajam CLAMP. Kemudian Subaru menuliskan sesuatu di atas karton besar, bertuliskan "BICARA APAPUN" sebuah pesan untuk Kamui di atas podium sana.

"Hah? Hei, Syaoran-kun... Kamui-san bicara apa sih?" Watanuki merasa sebal pada hari pertama sekolah, dia belum melihat Himawari-chan dimanapun di dekatnya , dan berharap tidak bertemu Doumeki-san ataupun Yuuko-sensei dimanapun di sekitarnya.

============

ea...ea...Watanuki kaco...

Kamui yang merasa canggung itu melirik kembali Subaru, Ternyata dia menuliskan untuk Kamui berbicara saja. Walaupun seperti itu Kamui tetap bingung, karena tidak ingin merepotkan Subaru kembali Kamui kembali keposisi yang mantap.

Dengan permulaan menarik napas " Pada di pagi hari yang cerah ini kita kembali berkumpul di CLAMP Academy ini. Setelah kita melalui libur musim panas ini tidak kerasa kita sudah memasuki kembali musim gugur ini. Marilah kita semangat menyambut musim baru ini dengan semangat baru! Akan banyak acara baru yang OSIS buat untuk musim gugur ini. Sekian dari saya Terima kasih" sambil kembali ke balik tirai panggung.

"bagaimana Subaru? " sambil menunduk lemah lesu menghadap Subaru. Karena di pikiran hanya seperti itu sehingga dia hanya bisa berpidato seperti itu saja.

"Sama-sama!" Syaoran hanya tersenyum.

Ia senang melihat kelakuan teman-teman sesama OSISnya. Tampaknya, di antara semua pengurus OSIS, hanya dia yang paling normal dan tentu saja, tugas Syaoran yang paling mulia adalah mengatasi akibat-akibat dari kelakuan gilaaneh mereka itu. Sebenarnya ia-lah yang paling berusaha dengan keras dan hal itu ia tutupi dengan senyumnya.

Tiba-tiba seseorang murid berbicara padanya, "Oh, Watanuki-kun!" responnya. Lagi-lagi temannya yang teraniayaaneh datang padanya. Ia menjawabnya dengan senyum. "Kamui-san sedang menyampaikan pidato paginya. Mungkin sebentar lagi ia selesai."

"Oh... betul kan apa yang kubilang! Kamui-san selesai dengan cepat!"

============================================================
OOT : tersenyum itu menyenangkan! maka, tersenyumlah^^ *apa sih...*

yuuko mencari watanuki kemana-mana. dia membutuhkan anak itu untuk membantunya membereskan nilai-nilai teman sekelasnya. "hum..karena dia tidak ada di aula dan di tempat lain, , dia pasti dibelakang panggung." katanya.

yuuko berlari ke belakang panggung dan berteriak di sana. "watanuki!!! dimana kau???"teriaknya tanpa perduli murid-murid disana memperhatikannya. well, dia memang salah satu guru paling nyentrik di sekolah itu. "watanukiii!!"

Ah.. liburan musim panas usai sudah. Banyak murid yang enggan masuk sekolah, sepertinya. Mereka masih ingin bersantai-santai dirumah lebih lama lagi―setidaknya itu yang Kakyou pikirkan tentang perasaan para siswa di aula. Mulai banyak kursi kosong yang terisi, menandakan acara pidato pagi sudah bisa di laksanakan. Para pengurus OSIS juga―terlihat―berdiri diatas podium kayu, siap melafalkan sambutan.

Kakyou menoleh kearah podium dari tempatnya duduk sekarang―sebuah kursi didepan aula, khusus kepala sekolah. Sementara di sisi kanan dan kirinya, jejeran bangku untuk para staff sekolah. Ah ya, ia sedang memerhatikan sesosok pemuda kecil diatas podium sana. Kamui. Kamui, yang kini menjabat ketua OSIS, mulai berbicara malu-malu―walau akhirnya bisa berteriak. Mata amber milik Kakyou kembali bergulir, kali ini ke arah tirai panggung. Siluet-siluet orang dibaliknya tampak bergerak, terlihat risih kesana-kemari. Cuma feel, itu tadi Subaru―sang wakil OSIS. Masih banyak jua pengurus OSIS kerepotan―entah karena apa―di atas panggung ini.

“Uh...”,
Lantas wajahnya kembali ke posisi semula, dimana datar tak ber-emosi. Seperti orang mati. Pucat, dari atas sampai bawah. Ditambah pakaian yang selalu Kakyou kenakan adalah yukata putih―yang biasanya untuk orang meninggal. Ah, tapi, lupakan. Kakyou tetap Kakyou, bagaimanapun.

Khayalnya tidak lagi fokus pada aula. Melamun... membayangkan sesuatu dalam dunianya sendiri. Mungkin sebentar lagi akan jatuh tertidur. Tapi tidak lah, jika ada yang menegurnya

---

Syaoran melihat ke sekeliling, ia melihat Yuuko mencari Watanuki. Yuuko juga merupakan guru paling aneh di academy. Ia sedikit tertawa, karena ia tahu akan berakhir bagaimana.

"Watanuki-kun, Yuuko-sensei mencarimu tuh!" katanya pada Watanuki sambil menunjuk ke arah Yuuko. Ia pun segera menepuk punggung Watanuki, "Berjuang ya, Watanuki-kun!"

Syaoran pun kemudian segera bangkit dari kursinya. Ia menghampiri Kamui di balik tirai. "Pidato yang bagus, Kamui-san! Tapi ini belum berakhir, masih banyak yang harus dikerjakan!" Syaoran kemudian menyerahkan tumpukan laporan keuangan OSIS sebelum liburan musim panas, yang waktu itu belum sekalipunsempat disentuh Kamui.

========================================================
OOT : verin, watanuki bukan OSIS^^

"hiee... Terima kasih syaoran-san!" kobato membetulkan letak topinya lalu mengepang rambutnya.

kamui telah selesai berpidato.
"pidato yang bagus ketua..." puji kobato sambil tersenyum. "singkat tapi berkesan."

"Ap..APAAA!?!?!? Ugh...sial...sial benar hari ini." dengan langkah gontai Watanuki berjalan mendekati Yuuko-sensei, guru paling kacau di Academy.

"Ada apa lagi... baru saja hari pertama... melihatmu... aku... aku..." Watanuki merasa kalau dia ingin meledak, baru saja datang ke sekolah, dan langsung bertemu dengan guru yang paling tidak disenanginya.

Setelah itu, Syaoran teringat akan kobato, sang sekertaris. Ia lalu datang menghampiri gadis ceroboh itu.

"Oh iya, Kobato-san, ini aku menemukan catatan kecil yg berisi kumpulan usul-usul dari para murid ttg rancangan kegiatan yg akan dilaksanakan OSIS nanti. Bukankah seharusnya sudah dilaporkan ke Kamui-san sebelum liburan musim panas? Ah, atau jangan-jangan terjatuh lagi ya?" tanyanya sambil tersenyum pada Kobato.

Benar, Syaoran memang merupakan orang yg paling berusaha keras di kepengurusan OSIS...

“Sepertinya sudah selesai. Hanya itu? Mungkin karena sudah cukup lama tak berpidato, ya? Tapi.. tidak buruk” gumamnya kecil. Ia mematikan handycam yang selalu dibawa-bawanya itu. Sukseslah ia merekam kejadian pagi itu.

Kemudian, Tomoyo menghampiri Kamui, “Ketua, semuanya telah berhasil kurekam. Semua mendengarkan pidatomu dengan baik” lapornya sambil tersenyum kecil.

Dengan sedikit mendekat pada Kamui, Tomoyo berbisik, “Bagian ketua bergumam sebelum pidato tadi perlu dipotong, tidak? Atau dibiarkan natural saja?”

"hiee... Iya! Jatuh! Terima kasih syaoran-san." kobato mengambil kertas itu dan langsung menyerahkannya pada kamui.
"ini kamui-san. Laporan yg berisi usul siswa untuk acara osis."

setelah memberikan laporan itu, kobato melihat watanuki yang sedang kesusahan.
"may I help you?" kobato menghampiri watanuki dengan mata berbinar. Si polos satu ini senang menolong orang dan ingin menyembuhkan luka hati seseorang.

"Ah~ watanuki kun!~ disini kau rupanya..bagaimana dengan liburan musim panasmu bersama himawari? menyenangkan bukan?" katanya dengan nada jahil sambil menyikut watanuki.

belum sempat watanuki menjawab, dia berbalik dan memberikan setumpuk kertas pada watanuki. "nah! setelah liburan musim panas yang menyenangkan, ayo kau bantu aku untuk melipat semua surat edaran ini~ hehehe.. ayo cepat! mereka tidak melipat dirinya sendiri. wa-ta-nu-ki~" suruhnya seenaknya. lalu dia berbalik pada semua orang di sana. "watanuki kupinjam dulu ya~"

melihat kobato mencoba membantu watanuki, yuuko menjadi senang. "ah~ kobato chan mau membantu ya? kobato chan memeang baik~" katanya sambil menyerahkan setumpuk surat pada kobato. "nah! ayo kita bekerja!!!"serunya semangat.

"baik yuko-sensei!" seru kobato penuh semangat. Si polos ini dengan mudah diperalat yuko.

"sensei, hari ini tidak belajar kan? Kalau belajar, masa saya harus meninggalkan pelajaran?"